Survei yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar ReportLinker tersebut menemukan bahwa 39 persen responden bertemu dengan jodoh mereka melalui teman-teman.
Pertemuan di tempat kerja berada di posisi kedua, dengan 15 persen responden menjawab bahwa mereka bertemu dengan pasangan di kantor. Selanjutnya, beberapa tempat yang masuk daftar adalah di bar atau area publik (12 persen), melalui acara olahraga/acara keagamaan/hobi (9 persen), keluarga (7 persen), dan di sekolah (6 persen). Hanya 1 persen yang mengatakan bahwa mereka bertemu kekasih mereka di acara kencan buta cepat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hasil jajak pendapat menimbulkan keraguan pada prospek menemukan cinta secara daring, dan bukannya mengandalkan teman (atau pub lokal Anda) untuk membantu Anda menemukan pasangan.
Ketika ditanya apa yang mereka anggap sebagai kerugian utama dari kencan daring, 30 persen dari responden mengatakan bahwa minat cinta potensial di situs dan aplikasi tersebut cenderung tidak serius dan 21 persen mengatakan 'lebih banyak kebohongan'.
Namun, para lajang tetap mencoba jalur digital untuk mencari pasangan, di mana mereka yang mengandalkannya setidaknya memiliki rata-rata 2,4 situs kencan yang dikunjungi.
Hasil penelitian tersebut melibatkan 501 lajang dan 551 orang yang memiliki pasangan di Amerika Serikat. Berbicara tentang pasangan, survei juga menemukan bahwa 6 persen orang yang menggambarkan diri mereka sebagai pasangan masih terdaftar di situs web atau aplikasi kencan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)