"Persiapan mental harus baik saat memutuskan ikut program reproduksi berbantu, artinya siap dengan konsekuensi," ujar ahli kandungan dr. Cindy Rani Wirasti SpOG-KFER saat ditemui dalam konferensi pers acara Morula: Infertility Science Week di Mal Central Park, Kamis 6 September 2018.
"Kesiapan tersebut termasuk tidak menyalahkan diri sendiri untuk para wanita ketika belum berhasil mencoba," dr. Cindy menyarankan untuk tidak berputus asa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpg)
("Persiapan mental harus baik saat memutuskan ikut program reproduksi berbantu, artinya siap dengan konsekuensi," ujar ahli kandungan dr. Cindy Rani Wirasti SpOG-KFER. Foto: Kleiton Silva/Unsplash.com)
(Baca juga: Perawatan Bayi Tabung di Indonesia Tak Kalah dengan Luar Negeri)
"Salahkan saja yang lain, tapi tidak boleh menyerah. Karena kalau pasien mengatakan diri sendiri, mereka cenderung stagnan, tak mau berobat lagi."
Ada berbagai tahapan dalam program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung yang merupakan salah satu pilihan dalam memiliki anak bagi pasangan infertil, mulai dari tahap persiapan hingga perkembangan janin yang sudah dimasukkan ke dalam rahim wanita.
"Setiap tahap berisiko gagal dengan persentase yang berbeda. Oleh karena itu, setiap tahap penting untuk diperhatikan dan diawasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)