Pembelajaran ini hadir dalam berbagai bentuk. Bahkan bisa didapat dari situasi anjing-anjing liar di jalanan. Bagaimana bisa? Yusuf Firdaus (25) berbagi ceritanya.
Yusuf telah mendedikasikan banyak waktunya untuk mengurus anjing liar di kawasan Universitas Indonesia sejak ia masih menjadi mahasiwa hingga sekarang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia tergabung dengan grup pencinta anjing yang bernama Petify.id selama 2 tahun terakhir ini sebagai relawan. Dalam prosesnya, semua anjing ini terkontrol dengan baik. Mereka dapat makan, steril, perhatian, dan kasih sayang yang cukup.
Namun, tiba-tiba pandemi covid-19 hadir dan memengaruhi kehidupan anjing-anjing ini. Kehidupan mereka jadi tak senyaman sebelumnya.
.jpg)
(Anjing-anjing di area UI cukup bergantung pada kegiatan kampus secara umum. Dan kondisi pandemi membuat mereka kurang terdukung karena keadaan. Namun relawan ini tak patah semangat. Foto: Dok. Petify.id)
“Keadaan anjing-anjing di UI cukup bergantung pada kegiatan kampus secara umum. Mereka sebenarnya hewan tak berpemilik yang kebetulan tinggal dan mendapat kehidupan di sini," buka Yusuf.
"Karena adanya covid-19, kegiatan kampus terhenti. Kantin-kantin tempat mereka biasa mendapatkan makanan tutup. Mahasiswa yang hampir setiap hari bermain bersama mereka tidak berkunjung lagi. Hal ini cukup memprihatinkan, mengingat ada sekitar 11 anjing tinggal tersebar di beberapa lokasi di UI,” ujarnya saat dihubungui Medcom.id.
“Teman-teman relawan yang notabene adalah mahasiswa tidak bisa langsung terjun ke lapangan karena pandemi ini,” lanjutnya.
Hal ini tentunya tak mudah mengingat para relawan harus kerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan anjing-anjing ini agar tetap terjaga.
Dan untungnya, dalam melaksanakannya, Yusuf dan rekan-rekannya tetap bisa merasakan kebahagiaan. Tenaga mereka seakan bertambah dari melihat mata-mata mahluk tak berdosa yang penuh dengan cinta.
“Kesenangan terbesar tentunya karena bisa merawat anjing-anjing ini. Ini karena apa yang diberikan kembali ke kita juga. Mereka adalah hewan yang mengerti balas budi,” paparnya.
(Yusuf telah mendedikasikan banyak waktunya untuk mengurus anjing liar di kawasan Universitas Indonesia sejak ia masih menjadi mahasiwa hingga sekarang. Foto: Dok. Petify.id)
Memposting di media sosial
Perasaan itu mendorong Yusuf dan relawan lain untuk lebih gencar menjaga kelangsungan para anjing. Mereka posting ke media sosial tentang keadaan anjing di UI, berbagi kisah dari mulut ke mulut, dan meminta bantuan dari komunitas lainnya.Pandemi covid-19 bukan menjadi hambatan untuk mereka yang mau melakukan hal baik.
“Syukurlah kami terbantu oleh banyak pihak yang mengerti kesulitan di masa pandemi ini. Para donatur dan Sobat Petifyan memberikan bantuan langsung berupa tunai dan pakan anjing. Beberapa di antaranya juga menyumbangkan kebutuhan lain seperti sabun mandi dan obat-obatan rutin,” ungkapnya.
“Kami juga berkoordinasi dengan komunitas-komunitas pecinta hewan lain di UI sehingga bisa saling support. Bantuan di lapangan juga datang dari petugas keamanan kampus yang merawat dan memberi makan. Dengan bantuan sebanyak itu semangat kami terpacu untuk dapat melakukan yang terbaik untuk anjing-anjing ini,” jelasnya.
Dari kejadian ini, Yusuf melihat sesuatu yang menarik yang bisa diambil. Ia percaya bahwa sesulit-sulitnya masalah pasti akan ada jalan keluarnya selama kita mau mengusahakannya.
Oleh karena itu, jangan sampai suatu kesedihan memadamkan harapan yang telah ada. Ia menerapkan pemikiran ini juga pada kehidupan personalnya dan berharap bahwa orang lain juga bisa mengambil sisi positif ini.
.jpg)
(Yusuf dan relawan lainnya akan tetap semangat menjaga kelangsungan hewan-hewan menggemaskan ini. Foto: Dok. Petify.id)
“Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Pandemi covid-19 mungkin saja mengubah kehidupan anjing-anjing di UI, tapi tidak dengan usaha para relawan dan support dari teman-teman kami. Ditambah lagi semua dikerjakan dengan rasa cinta dan kegembiraan yang kami rasakan dari anjing-anjing ini,” ungkapnya.
Saat ini, anjing-anjing tersebut masih dalam keadaan aman. Yusuf dan relawan lainnya akan tetap semangat menjaga kelangsungan hewan-hewan menggemaskan ini sampai akhir.
“Alhamdulillah, semasa transisi ini program-program kami bisa tetap berjalan, seperti feeding, pengobatan, sterilisasi dan adopsi," kata Yusuf.
"Satu persatu anjing bisa kami tangani. Contohnya, ada dua anjing yang sudah mendapat adopter dan dua anjing betina sudah disteril. Satu sudah sembuh dari sakit kulit setelah dibawa ke klinik dan ada satu lagi yang masih butuh pendekatan agar mau diobati."
"Memang ada tantangan soal anjing liar karena tidak semua mau dipegang,” paparnya. Selama ada usaha, pertolongan pasti akan ada. Tetaplah semangat.
Terus berkarya dan berusaha adalah salah satu langkah #BangkitDari kondisi keterpurukan dalam pandemi covid-19 untuk Jaga Indonesia.
#BangkitDari adalah gerakan yang digaungkan oleh Medcom.id tentang cerita mereka yang tetap berjuang di tengah pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)