"Sastra Indonesia menjadi salah satu pengaruh dalam kepribadian saya. Bumi Manusia, saya selalu merasa terhubung antara saya dengan buku itu," ungkap Happy Salma, saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).
Koleksi barunya tersebut menggambarkan ketiga tokoh wanita dalam buku Bumi Manusia, yaitu Nyai Ontosoroh, Annelies Mellema, dan Magda Peters.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Watak yang keras akan pembelaan harga diri, kerapuhan akan cinta, ideologi yang lahir dari pengetahuan dan pluralisme dunia, serta keteguhan akan tradisi, diterjemahkan dalam rangkaian koleksi perhiasan baru Tulola.
Ketiga tokoh tersebut dipilih karena memiliki pengaruh kuat dalam buku Bumi Manusia, dan dianggap mempresentasikan perempuan zaman sekarang.
Misalnya, Nyai Ontosoroh, diaplikasikan dalam perhiasan berbentuk uniform collar yang dipadukan untaian manik-manik hitam dengam bros susun di bagian tengah. Koleksi ini menggambarkan wanita yang kuat dan berani.
Annelies Mellema, merupakan seorang primadona dengan kepribadian lemah lembut dan budi pekerti baik, namun sekaligus rapuh. Sosoknya dituangkan dalam perhiasan berbentuk bunga bermekaran, tapi tidak simetris.
Berikutnya, Magda Peters, guru kebangsaan Besastra di H.B.S, Surabaya, memiliki rasa hormat yang besar pada bangsa Hindia, sehingga tokoh tersebut digambarkan dalam untaian peta Indonesia pada perhiasan.
Total terdapat 30 perhiasan dalam koleksi Bumi Manusia, termasuk beberapa dalam koleksi one of a kind pieces. Koleksi ini dibanderol mulai dari Rp500 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ROS)