Ada pun para desainer yang dimaksud, bernama Odette Steele dan Nelly Rose Stewart. Ketiganya berkolaborasi membuat koleksi yang diberi judul Co Identity.
Dian menjelaskan, Co Identity dibuat dengan sentuhan Inggris-Indonesia. Semua pengerjaan dikerjakan di Tanah Air dengan menggunakan teknik dan bahan asli Indonesia, seperti batik, tenun, jumputan, serta songket.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam pagelaran busana nanti, desainer 25 tahun ini akan menampilkan 24 koleksi busana total look yang disesuaikan dengan gaya barat, seperti jaket, coat, dan outer wear yang cocok dengan musim dingin.
Untuk warna, Dian mengenakan warna yang lebih netral atau monochrome tanpa meninggalkan identitasnya.
"Untuk warna, kita menggunakan dominan hitam putih. Namun akan tetap ada warna eksentrik seperti kuning, dan biru elektrik," ujarnya dalam konfrensi pers yang berlangsung di kawasan Kuningan, Senin (15/2/2016).
Dian bertemu dengan Odette dan Nelly dalam rangka residency programme pada 2015, yang diselenggarakan Indonesia Fashion Forward, sebuah program hasil kerjasama British Council, Jakarta Fashion Week, Badan Ekonomi Kreatif, dan Center for Fashion Enterprise (CFE) London.
Dian kemudian menimba ilmu seputar fashion di London selama tiga minggu, sementara Odette dan Nelly belajar seputar budaya fashion Indonesia di Pekalongan yang merupakan kampung halaman Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)