Mimpi Kartini adalah memajukan perempuan Jawa melalui pendidikan tinggi yang saat itu hanya 'milik' lelaki. Perempuan Indonesia bisa bersekolah tinggi, bekerja dengan jabatan strategis dan bahkan berprestasi.
Di masa kini, perempuan Indonesia mempunyai peran serta yang besar dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Mempunyai prestasi hebat yang luar biasa dan membawa nama baik bangsa Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kartini adalah icon, kita diajarkan dari kecil tahu Kartini. Tapi lebih di-brainwash kearah fisik bahwa hari Kartini itu pake baju kebaya, merayakan hari kartini sebagai simbol. Tapi rasanya kita harus dalami lebih jauh lagi nih. Kartini yang harus kita capture adalah semangatnya untuk mau mandiri, untuk mau maju dan jadi perempuan yang berdaya dan perempuan yang mampu tampil," ujar Lala Timothy, salah satu produser film terkemuka.
Maka kebaya adalah simbolisasi untuk memeriahkan Hari Kartini. Sedangkan semangatnya adalah melanjutkan perjuangan Kartini asal mau terus belajar dan paham betul apa yang harus dilakukan agar bisa jadi yang terbaik dibidangnya.
"Kartini masa kini adalah perempuan yang pintar, mau belajar dan tidak bergantung dengan orang lain. Berani untuk menyatakan pendapatnya, menyatakan mimpinya dan menyatakan hal-hal yang dia tidak setuju. Jadi harus berani pintar dan mandiri," tegasnya.
Peluang untuk mengembangkan diri bagi perempuan di era modern ini sangat terbuka lebar, Kartini-Kartini muda di kota besar mulai menunjukkan kegemilangannya. Namun kesempatan-kesempatan tersebut sayangnya tidak berjalan dengan mulus di kota-kota kecil.
"Di kota besar seperti Jakarta perempuan sekarang mau jadi apapun bisa, kita pernah punya presiden perempuan, menteri juga banyak, apapun perempuan bisa asal dia mau. Tapi di kota kecil itu jatuh sekali, ada perempuan yang masih belum mampu sekolah, belum mendapat kesempatan yang baik, masih ada perlakuan-perlakuan yang tidak baik malah tidak dapat kesempatan belajardan haknya itu dirampas. Kesenjangan itu yang rasanya harus dijadikan pekerjaan rumah oleh pemerintah bahwa perempuan Indonesia bukan hanya di kota besar yang mampu dan berdaya tapi juga sampe ke pelosok-pelosok seluruh indonesia," papar Lala.
Musisi Perempuan Indonesia, Oppie Andaresta, yang terkenal dengan lagu-lagunya yang banyak bercerita tentang perempuan turut memberikan pandangannya tentang sosok Kartini dan keberadaan perempuan masa kini. "Kartini menurut saya adalah perempuan yang pikirannya maju, perempuan dengan pemikiran-pemikirannya di masa itu jarang sekali, jadi dia pemikirannya sudah advance. perempuan harus bisa mempunyai kesempatan dibidang pendidikan yang setinggi-tingginya, bisa setara dengn laki-laki", ujarnya.
Oppie menambahkan perempuan di masa kini harus bisa lebih kuat dan tidak cengeng. "Di negara yang iklimnya masih memandang perempuan sebagai warga negara kelas dua itu perjuangannya lebih sulit, memang tidak semua orang melihat perempuan sebagai warga negara kelas dua banyak juga yang melihat perempuan itu ya sama dengan laki-laki. jadi memang perempuan harus tahan mental, gak usah dikit-dikit ngambek, just do it. karna ujung-ujungnya yang akan dilihat adalah karya" kata Oppie.
Penasaran dengan kelanjutan cerita ini? Simak perbincangan Yovie Widianto, Lala Timothy, dan Oppie Andaresta dalam IDEnesia di Metro TV pada Kamis (23/4/2015) pukul 22.30 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
Ingat, ada bingkisan menarik bagi pemenangnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(LHE)
