Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto, memimpin langsung apel pengamanan. Apel digelar di Lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Sebanyak, 1.350 personel gabungan dari TNI, Sabhara, Brimob, Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Ditresnarkoba, Ditlantas, Ditpolair, Ditlantas, Dit Intelkam, Dit Binmas Polda Metro Jaya, dan Satpol PP DKI Jakarta terlibat dalam apel itu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sudah menjadi tradisi bagi umat muslim di Indonesia khususnya di Ibu Kota Jakarta menjelang hari kemenangan Idul Fitri, masyarakat melaksanakan kegiatan takbir baik di tempat ibadah maupun dengan cara berkeliling, sebagai wujud sukacita dalam menyambut hari raya Idul Fitri," kata Moechgiyarto, di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (5/7/2016).
Moechgiyarto menjelaskan, kegiatan malam takbir menjadi atensi jajaran Polda Metro Jaya untuk melakukan pengamanan dengan baik dan maksimal. Sejumlah potensi kerawanan bakal diantisipasi.
"Beberapa potensi kerawanan yang harus diantisipasi di antaranya adalah konvoi yang menggunakan mobil, maupun sepeda motor yang menimbulkan dampak terjadinya pelanggaran, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas," lanjut Moechgiyarto.
Potensi kerawanan lainnya yakni penggunaan petasan dan kembang api. Moechgiyarto mengingatkan penggunaan petasan dan kembang api membahayakan diri sendiri juga dapat mengakibatkan kebakaran, serta tawuran antar warga.
"Sehingga pelaksanaan kegiatan malam takbir dapat berjalan penuh khidmat, aman, tertib, dan lancar," jelas Moechgiyarto.
Pelaksanaan pengamanan malam takbir ini, lanjutnya, juga merupakan bagian dari Operasi Terpusat Ramadniya 2016 yang merupakan operasi kemanusian dengan lebih mengedepankan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dalam merayakan Idul Fitri, baik menjelang, pada saat, maupun pascalebaran.
"Dengan demikian, diharapkan malam takbir, Idul Fitri, dan setelahnya, situasi Kamtibmas dapat terus terpelihara dan terjaga dengan baik," pungkas Moechgiyarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (REN)