Meski lebih sederhana dibandingkan tahun sebelumnya, acara yang digelar di sepanjang jalan di depan Masjid Agung Kauman itu tetap meriah, Rabu (16/6/2015).
Prosesi dimulai dari halaman Balai Kota. Sosok Kanjeng Bupati R.M. Aryo Purbaningrat yang diperankan Wali Kota Hendrar Prihadi berangkat menuju Masjid Kauman untuk menerima suhuf hasil halaqah ulama mengenai penetapan awal Ramadhan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Wali Kota mengenakan busana ala raja Mataram yang menaiki kereta kencana asal Demak. Hendrar mengatakan, tradisi dugderan merupakan warisan budaya religi masyarakat Semarang. Masyarakat Semarang selalu menantikan tradisi ini setiap menjelang Ramadan.
Dugderan tahun ini digelar sederhana tak lepas dari adanya musibah kebakaran Pasar Johar. Salah seorang warga Tugiyanto mengaku nekat berebut jajan khas Semarang dengan harapan kehidupannya di kemudian hari lebih baik.
Di tengah ritual, ulama membacakan doa memohon pada Tuhan Yang Maha Esa mengampuni segala dosa dan diberikan kemudahan bagi korban kebakaran Pasar Johar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (TRK)