Sekilas, Toge Panyabungan mirip dengan es cendol. Bedanya, takjil satu ini dikombinasikan dengan lupis, tapai ketan putih, ketan hitam, candil, cendol, santan, dan gula aren.
Salah satu Toge Panyabungan yang cukup dikenal warga adalah Toge Panyabungan Wak Dolah, yang sudah puluhan tahun hadir di Medan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sudah lama jualan ini. Dari zaman nenek buyut, sudah tiga genereasi," kata Sumiati, 39, penjual Toge Panyabungan, Senin (13/6/2016).
Sumiati biasa menggelar dagangannya di depan Masjid 45, Jalan HM Yamin, Medan. Selama Ramadan, kata Sumiati, dagangannya selalu diburu pembeli.
"Memang banyak yang cari. Karena yang pertama kali jualan Toge Panyabungan di Medan ya nenek buyut Wak Dolah," jelas Sumiati.
Ia mengatakan, sampai saat ini ciri khas Toge Panyabungan miliknya dibungkus dengan tali selisir. Seporsi Toge Panyabungan dihargai Rp12 ribu. Dalam sehari, Sumiati yang mulai membuka dagangannya pukul 14.00 WIB menyiapkan sekitar 250 porsi Toge Panyabungan.
"Hari biasa kami juga jualan, tapi lebih banyak di bulan Ramadan pembelinya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)