Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Anak-anak bedil lodong/ANT/ADENG BUSTOMI.
Anak-anak bedil lodong/ANT/ADENG BUSTOMI.

Tradisi Bedil Lodong Menggeliat saat Ramadan

Budi Kansil • 16 Juli 2014 15:50
medcom.id, Cianjur: Unang Supardi asyik merapikan berbagai jenis 'senjata'. Raut wajahnya semringah. Pundi-pundi rupiah siap diraupnya. Ya, lelaki berusia 41 tahun warga Kampung Pasirangin, Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu kesohor sebagai perajin bedil (senapan) lodong.
 
Bersamaan datangnya Ramadan, Unang rajin membikin kerajinan itu. Karena akan laris dibeli warga. Tidak hanya sekadar alat bermain, bedil lodong juga digunakan untuk mengingatkan waktu sahur. Bermain bedil lodong merupakan tradisi warga setempat saat menginjak Puasa. Bedil lodong digemari anak-anak dan kalangan dewasa.
 
Bedil lodong biasanya dibuat dari batang bambu. Batang bambu diisi minyak tanah dan karbit. Setelah dinyalakan akan terdengar suara dentuman, mirip peledak. Bagi masyarakat setempat, bermain bedil lodong sudah dilakukan sejak dahulu kala. Hingga kini tradisi itu masih dilestarikan karena menjadi kegemaran warga.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Permainan bedil lodong mulai marak ketika menjelang puasa dan malam takbiran sebelum lebaran," kata Unang. Seiring perkembangan zaman, Unang memodifikasi bedil lodong. Bentuknya dibikin mirip senapan, sehingga siapapun yang menggunakannya akan lebih terlihat gagah. "Saya modifikasi bentuknya. Sekarang jadi mirip senapan. Ada larasnya, ada juga pegangannya," jelas Unang.
 
Saat ini, bahan baku bambu cukup sulit. Sebagai penggantinya, Unang menggunakan kaleng bekas. "Iya, memang cukup sulit juga sekarang mendapatkan batang bambu. Jadinya sekarang pakai kaleng bekas dengan magnet sebagai pemantiknya," tuturnya.
 
Setiap kali mendekati bulan puasa dan malam takbir, Unang kebanjiran pesanan. Permintaan tidak hanya dari warga setempat, tapi juga dari luar daerah. "Peminatnya ada juga dari luar daerah, seperti dari Depok, Bandung barat, hingga ada Jawa Timur. Kadang saya kewalahan menerima orderan saking banyaknya," kata Unang.
 
Dalam sehari Unang membuat lima buah bedil lodong. Padahal, permintaan bisa mencapai 10-15 buah dalam sehari. "Saya tidak menjual mahal sih. Paling mahal dijual Rp50 ribu per satu buah," jelas Unang.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DOR)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif