Kehadiran dishwaser tentu membuat pekerjaan rumah lebih ringan. Alat ini juga bisa meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi beban fisik dalam bekerja. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak mempertimbangkan mesin pencuci piring ini.
President Director Bosch Home Appliances Indonesia Anil Narula mengatakan dengan pengembangan teknologi yang terus dilakukan, peralatan dapur seperti dishwasher dapat menjadi solusi inovatif bagi masyarakat modern. Seperti halnya saat mesin cuci pakaian baru diperkenalkan, banyak mitos yang juga dipercaya oleh masyarakat.
Baca juga: 6 Tanda Handuk Harus Segera Diganti |
"Namun, kini masyarakat lebih memilih mencuci pakaian mereka menggunakan mesin cuci, begitu pula dengan dishwasher yang kedepannya akan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan kebutuhan harian dengan lebih efisien di tengah aktivitas padatnya," jelas dia.
Padahal, selain mesin pencuci piring ini menyempurnakan kinerja ART, teknologi alat rumah tangga ini memiliki beberapa keunggulan lainnya. Berikut adalah beberapa fakta dari manfaat mesin pencuci piring serta mitos-mitos yang menyertainya dikutip dari Bosch.
Mitos dan fakta soal dishwaser

Mitos soal mesin pencuci piring. Foto: Freepik
Mitos 1: Dishwasher membuat biaya listrik melonjak tinggi
Faktanya mesin pencuci piring modern dirancang untuk efisiensi energi yang dilengkapi dengan siklus pencucian yang optimal dan teknologi pengeringan yang mengurangi konsumsi energi. Dalam jangka panjang, mesin pencuci piring dapat membantu mengurangi biaya listrik rumah tangga.Dishwasher Bosch misalnya yang didukung dengan mode Eco memungkinkan nilai konsumsi listriknya akan lebih murah lagi. Sebagai perbandingan kalau dihitung dengan 1 kali pencucian setiap harinya, mencuci dengan dishwasher lebih murah dari sebungkus mie instan, sekaleng soda bahkan bayar parkir selama 1 jam.
Mitos 2: Dishwasher menggunakan lebih banyak air
Faktanya mesin pencuci piring modern dirancang untuk menggunakan jumlah air yang tepat untuk setiap siklus pencucian. Dibandingkan dengan mencuci piring secara manual dengan air mengalir dapat menghabiskan lebih banyak air, hingga 40 liter, atau setara 2 galon.Studi Universitas Bonn yang dimuat oleh Choice.com mendapati bahwa untuk mencuci 144 item secara manual memerlukan 100 liter air loh. Jadi lebih hemat kan?
Mitos 3: Dishwasher hanya cocok untuk alat dapur kecil tertentu
Faktanya dishwasher dapat menangani berbagai jenis peralatan makan, masak, dan wadah lainnya. Desain pada rak dishwasher dapat yang dapat disesuaikan. Pengguna dapat mengatur ruang dalam mesin untuk memuat berbagai ukuran dan bentuk peralatan makan dengan efisien.Mitos 4: Dishwasher tidak membersihkan piring dengan baik
Faktanya berbagai mesin pencuci piring menawarkan berbagai siklus pencucian, mulai dari siklus ringan untuk piring yang tidak terlalu kotor hingga siklus intensif untuk peralatan masak yang berat dengan hasil bersih dan higienis. Selain itu, dilengkapi dengan teknologi pengeringan yang efisien untuk mengurangi waktu pengeringan dan konsumsi energi.Untuk tingkat higienis yang maksimal, dishwasher menggunakan air panas yang dapat menghilangkan kuman yang menempel pada piring, panci, dan peralatan dapur lainnya. Suhu panas yang digunakan pun hingga 70 derajat celcius.
Mitos 5: Dishwasher membuat kebisingan dalam rumah
Faktanya mesin pencuci piring modern seperti Bosch dilengkapi dengan teknologi EcoSilence Drive yang memberikan proses pembersihan dengan performa tinggi dengan emisi kebisingan yang rendah.Nah, itu dia lima mitos dan fakta tentang dishwasher. Selain efisiensi waktu dan pekerjaan, khususnya bagi mereka yang memiliki asisten rumah tangga, penggunaan air dan energi juga menjadi lebih hemat dibandingkan dengan mencuci piring secara manual.
Dengan semakin sadarnya masyarakat akan efisiensi dan keberlanjutan, penggunaan dishwasher menjadi solusi yang populer untuk memenuhi kebutuhan harian dapur masa kini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News