Material yang bisa meredam panas tembok rumah. Foto: Freepik
Material yang bisa meredam panas tembok rumah. Foto: Freepik

Material Ini Bisa Jadi Peredam Panas Tembok Rumah

Rizkie Fauzian • 06 Maret 2025 20:30
Jakarta: Saat musim kemarau, tembok rumah bisa menjadi sangat panas karena paparan sinar matahari yang intens. Untuk membuat rumah lebih adem, kamu sebenarnya bisa menggunakan pendingin ruangan seperti Air Conditioner (AC) atau kipas.
 
Namun, ada cara lain yang bisa kamu lakukan untuk meredam panas pada dinding, caranya dengan material isolator yang mampu menghambat perubahan suhu.
 
Material ini nantinya ditempel pada lapisan dinding sehingga panas sinar matahari tidak serta-merta diserap yang membuat dinding dan ruangan menjadi panas. 

Berikut ini beberapa material peredam panas tembok yang bisa menjadi pilihan untuk dinding rumah sehingga suhu ruangan tidak terlalu panas saat puncak musim kemarau seperti dikutip dari laman Pinhome.

Peredam panas tembok di rumah

1. Glasswool

Material peredam panas pertama yang bisa kamu gunakan adalah glasswool. Memang, glasswool dikenal sebagai material insulasi yang biasa digunakan untuk meredam bunyi. Namun siapa sangka, material ini juga bisa digunakan untuk meredam panas pada dinding maupun atap.
 
Glasswool adalah material yang terbuat dari fiber glass dengan tekstur seperti bulu domba. Dalam dunia konstruksi bangunan, glasswool sering digunakan sebagai insulator panas sinar matahari yang menimpa bangunan. 
 
Kamu bisa menggunakan material ini sebagai lapisan dinding untuk meredam panas. Dengan begitu, panas sinar matahari yang menimpa dinding akan direduksi sedemikian rupa sehingga area ruangan bisa lebih sejuk meskipun cuaca sedang terik. 
 
Baca juga: Pakai Atap Rumah Berbahan Kayu? Pertimbangkan Dulu Ini

Glasswool menjadi pilihan banyak orang untuk meredam panas pada dinding maupun atap dan meredam bunyi. Bahan ini memiliki karakteristik seperti tahan api hingga 300 derajat celcius, material yang fleksibel, terbuat dari bahan daur ulang, bobotnya ringan, hingga tahan pada area lembab. 
 
Sebagai peredam panas, glasswool memiliki beberapa kelebihan, seperti mudah dipasang, bahannya tahan lembab, tidak mudah terbakar karena tahan hingga 300 derajat celcius, hingga terbuat dari bahan ramah lingkungan yang bisa didaur ulang.
 
Meski demikian, glasswool tetap memiliki kekurangan, meliputi pemasangan harus benar agar tidak ada celah untuk masuknya panas, harga yang cukup mahal dengan fungsi yang terbatas, dibuat dalam pabrik manufaktur yang menggunakan energi tinggi dan menyebabkan polusi udara.

2. Aluminium Foil

Peredam panas kedua adalah aluminium foil. Ini merupakan kertas logam tipis berbahan aluminium dengan ketebalan kurang dari 02 mm (0,079 in). Bahan ini banyak digunakan sebagai bungkus makanan, meskipun juga berguna untuk meredam panas. 
 
Aluminium sendiri adalah sejenis logam yang setelah melalui beberapa proses, disusun menjadi lembaran tipis dengan ketebalan kurang dari 0,2 mm. Lembaran aluminium dengan ketebalan kurang dari 150 micron dinamakan foil atau aluminium foil. 
 
Lembaran ini adalah lapisan yang mengandung 99.4 % aluminium. Aluminium foil dibuat dalam  berbagai bentuk tergantung penggunaan atau hasil akhirnya. Karakteristik aluminium foil bersifat rapuh sehingga dijadikan laminasi plastik atau kertas untuk membuatnya lebih berguna.
 
Keunggulan aluminium foil antara lain lentur, fleksibel, mudah dibentuk sesuai fungsi, kedap udara, air dan lemak, bersih (hygiene), tidak beracun, tidak mempengaruhi rasa dan bau ketika dijadikan kemasan makanan. Aluminium foil juga merupakan penghantar panas yang baik untuk energi listrik dan penghangat ruangan.
 
Adapun kekurangannya adalah dapat rusak karena pengaruh asam, garam dapur, dan logam berat. Sebenarnya aluminium foil tahan terhadap pengaruh berbagai bahan kimia, tergantung dari campuran spesifik atau agen kimia yang terkandung di dalamnya dan kontak langsung dengan aluminium foil tersebut.
 
Sebagai peredam panas, banyak pihak meyakini bahwa aluminium foil akan lebih optimal ketika dipasang untuk atap ketimbang dinding. Tak heran jika banyak orang memilih menggunakan atap aluminium untuk rumah mereka. 

3. Polyurethane

Peredam panas tembok berikutnya adalah polyurethane atau yang biasa disingkat dengan PU. Polyurethane adalah bahan plastik dan termasuk senyawa resin sintetis, berserat, atau elastomer. Bahan ini termasuk keluarga polimer organik yang dibuat melalui reaksi isosianat dengan senyawa bifungsional seperti glikol. 
 
Polyurethane dibuat dari dua bahan kimia, yaitu polimer dan urethane. Selama proses pembuatan ini, polimer dihubungkan bersama urethane untuk menciptakan sebuah bahan serbaguna yaitu polyurethane. 
 
Bahan polyurethane ini sangat cocok sebagai peredam panas karena ketahanannya terhadap panas dalam jumlah besar tanpa khawatir meleleh sekalipun. Tak heran, polyurethane merupakan bahan paling banyak dicari untuk meredam panas. 
 
Polyurethane punya banyak keunggulan, seperti bisa mengontrol getaran, tahan benturan, tahan abrasi, bisa menahan ketegangan dan kompresi, hingga harganya yang ekonomis dibanding material yang lain. 
 
Itulah beberapa material dan bahan peredam panas tembok yang bisa kamu jadikan lapisan untuk dinding rumah atau kamar. Kamu bisa melapisinya sekarang sebagai persiapan untuk musim kemarau mendatang. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan