Tips renovasi rumah subsidi. Foto: Kementerian PKP
Tips renovasi rumah subsidi. Foto: Kementerian PKP

Jangan Sembarangan! Begini Cara Renovasi Rumah Subsidi yang Tepat

Rizkie Fauzian • 12 Maret 2025 15:11
Jakarta: Rumah subsidi merupakan program pemerintah yang membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki hunian yang layak dengan harga terjangkau. Namun, rumah subsidi memiliki beberapa aturan yang tidak bisa dilanggar, seperti renovasi.
 
Renovasi rumah subsidi sedikit tricky karena ada beberapa batasan yang harus dipatuhi. Sampai saat ini, rumah subsidi menjadi solusi paling tepat untuk masyarakat dengan penghasilan terbatas tapi menginginkan memiliki rumah hunian dengan standar kelayakan yang sesuai.
 
Dalam merenovasi rumah subsidi, penting untuk memperhatikan kepatuhan terhadap aturan pemerintah sambil tetap menciptakan ruang yang nyaman dan estetik. Berikut beberapa tips yang dapat kamu pertimbangkan dikutip dari laman BTN Properti.

Tips renovasi rumah subsidi

Jangan Sembarangan! Begini Cara Renovasi Rumah Subsidi yang Tepat

1. Pahami aturan renovasi

Sebelum memulai proses renovasi, penting untuk memahami peraturan yang berlaku. Renovasi secara menyeluruh hanya diperbolehkan setelah kredit rumah berjalan selama minimal 5 tahun.
 
Baca juga: Renovasi Rumah yang Dianggap Tak Perlu, Apa Saja?

Jika belum mencapai batas waktu tersebut, disarankan untuk fokus pada perubahan kecil seperti menambah pagar atau memodifikasi dapur. Kepatuhan terhadap aturan ini amatlah penting untuk menghindari masalah di masa depan.

2. Perhatikan luas tanah

Luas tanah rumah subsidi harus tetap di bawah 200 m² sesuai regulasi pemerintah. Jadi, saat merencanakan perluasan bangunan, pastikan total luasnya tidak melampaui batas yang ditetapkan tersebut.

3. Lakukan renovasi secara bertahap

Renovasi rumah subsidi sebaiknya dilakukan secara bertahap. Selama lima tahun pertama, tidak disarankan untuk mengubah tampilan fasad atau menambah lantai.

Setelah mencapai periode tersebut, kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan renovasi yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan yang ada.

4. Hindari pembongkaran total

Membongkar seluruh bangunan untuk membangun dari awal tidak disarankan karena melanggar prinsip program rumah subsidi.
 
Renovasi seperti itu juga bisa memerlukan biaya yang tinggi, bahkan sebanding dengan harga rumah subsidi yang baru. Sebaiknya, perhatikan perbaikan atau penyesuaian kecil sebagai fokus alternatif yang lebih efisien.

5. Fokus pada atap

Salah satu aspek yang sering memerlukan peremajaan adalah bagian atap. Banyak rumah subsidi mengalami kebocoran akibat pemasangan atap yang tidak rapat. Solusi untuk masalah ini dapat meliputi penggantian material atap atau perbaikan struktur yang sudah ada.

6. Gunakan material hemat biaya

Untuk membuat renovasi lebih hemat, disarankan untuk menggunakan material bekas yang masih layak pakai atau mencari material bangunan yang sedang didiskon.
 
Contohnya, kamu dapat memanfaatkan kusen pintu dan jendela bekas, genteng bekas, atau kayu untuk rangka atap. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya renovasi secara signifikan.

7. Konsultasikan dengan bank

Sebelum memulai renovasi, penting untuk memberikan laporan secara rinci kepada bank tempat kamu mengajukan KPR mengenai rencana renovasi yang akan dilakukan, baik renovasi besar maupun kecil. Bank akan melakukan pengecekan terhadap kelayakan cicilan sebelum menyetujui permintaan renovasi.

8. Pastikan cicilan lancar

Salah satu syarat utama dalam pengajuan renovasi adalah pembayaran KPR yang lancar. Jika ada tunggakan, bank tidak akan memberikan persetujuan. Jadi, pastikan kamu tidak memiliki catatan pembayaran yang buruk.

9. Hindari jual rumah sebelum 5 tahun

Rumah subsidi hanya boleh dijual setelah dimiliki selama 5 tahun. Jadi, jika kamu berencana menjual atau memindahtangankan rumah, pastikan sudah melewati batas waktu ini agar tidak melanggar aturan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan