Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat banjir serta memastikan lingkungan yang bersih bagi penghuni rumah. Selain itu, langkah lain yang perlu dilakulan yakni dengan menyemprotkan disinfektan, malakukan pengeringan, dan menghilangkan kelembaban yang tersisa.
Membersihkan rumah setelah banjir tidak hanya mengembalikan keadaan normal tetapi juga mengurangi risiko kesehatan yang mungkin timbul dari dampak banjir. Untuk membersihkan rumah setelah banjir, Anda membutuhkan peralatan di bawah ini.
Peralatan yang diperlukan untuk membersihkan rumah setelah banjir
Berikut peralatan yang harus Anda miliki jika rumah Anda banjir, dikutip dari bobvila.
1. Sepatu bot
Sebelum memasuki daerah terdampak banjir, perlu dipertimbangkan ancaman dari situasi tersebut, seperti kontaminasi bahan kimia, biologis, dan risiko listrik. Anda perlu mengubungi teknisi listrik untuk mematikan aliran listrik ketika rumah tergenang air. Lengkapi diri Anda dengan sepasang sepatu khusus tahan air, masker, sarung tangan, dan kacamata.
2. Ember
Siapkan ember, kain pel, dan handuk untuk membersihkan air setelah banjir. Penggunaan ember dan peralatan sederhana lainnya seperti ini membantu dalam pengurangan air di dalam ruangan, membersihkan lumpur, serta kotoran dari area terdampak.
3. Alat pengangkut
Dalam menghadapi kerusakan pascabanjir, penggunaan alat pengangkut membantu menghilangkan material rusak akibat jamur. Gunakan alat pengungkit untuk mengelupas dinding yang rusak dan kayu yang sudah lapuk.
Baca juga: 6 Cara Bersihkan Rumah dengan Cepat |
4. Kantong sampah tahan lama
Penting untuk memiliki kantong sampah yang kokoh dan tahan lama untuk membuang material yang rusak dan lumpur. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko pertumbuhan jamur dan mencegah sarang serangga serta hewan lainnya.
5. Sekop
Pemilik rumah bisa menggunakan sekop sebagai alat bantu untuk menghilangkan lumpur dan kelebihan air dari area terdampak banjir. Selain itu, sekop membantu pembuangan limbah ke ember atau tempat sampah.
6. Pengering udara
Penggunaan dehumidifier membantu menghilangkan kelembapan yang tersisa di udara dan karpet yang masih basah akibat banjir. Penggunaan dehumidifier bisa membantu mengurangi tingkat kelembapan dalam beberapa minggu.
7. Kipas angin
Kipas angin membantu mengalirkan udara dalam ruangan yang tergenang air. Selain itu, kipas angin membantu mengeringkan ruangan yang terdampak banjir dan meminimalkan risiko pertumbuhan jamur.
8. Penyedot debu
Penggunaan penyedot debu basah/kering membantu menyedot air. Gunakan pengisap debu basah/kering untuk mengeluarkan kelebihan air dari furnitur, pakaian, permadani, karpet, dan kain lain yang basah kuyup oleh banjir.
9. Pembersih dan penghambat jamur
Setelah membersihkan area terdampak, penting untuk menggunakan pembersih kuat untuk membersihkan potensi sisa jamur atau lumut. Penggunaan penghambat jamur juga membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya.
Baca juga: Tips Membersihkan Dinding Putih dengan Cepat dan Tepat |
Langkah Membersihkan Rumah Usai Kebanjiran
Berikut tips membersihkan rumah setelah kebanjiran, dikutip dari dumpsters.
1. Buang sisa lumpur dan kotoran
Setelah menguras air banjir, siapkan sepatu bot, sarung tangan, sekop, dan tempat sampah. Gunakan sekop untuk memindahkan sisa kotoran ke tempat sampah di luar rumah. Pastikan tempat sampah tidak terlalu penuh agar mudah untuk diangkut.
2. Singkirkan barang rusak
Setelah banjir, sebagian barang tidak dapat diselamatkan karena risiko tumbuhnya jamur atau lumut. Peralatan yang berlapis kain sebaiknya dibuang, termasuk kasur dan bantal.
Furnitur kayu masih bisa diselamatkan. Periksa kondisi furnitur untuk menilai efek pada banjir. Apabila sudah rusak, lebih baik furnitur tersebut dibuang.
3. Siapkan area kering untuk barang yang masih terpakai
Sediakan area di dalam atau di luar rumah yang tidak terdampak air, sebagai tempat untuk barang yang bisa dikeringkan. Bersihkan dan keringkan barang-barang tersebut, termasuk tirai yang terkontaminasi serta perabotan lainnya yang memerlukan perawatan khusus.
4. Hancurkan lantai yang rusak
Lantai berkarpet umumnya sulit untuk dibersihkan setelah tergenang air karena dapat merusak lantai bawahnya. Lantai kayu atau laminasi yang mengalami rusak, harus dibongkar.
Cara Menghilangkan Lantai Kayu atau Laminasi: Potong papan lantai menjadi bagian-bagian kecil. Lepas papan menggunakan batang pengungkit. Periksa subfloor apakah ada kerusakan.
5. Periksa dinding
Cek dinding untuk mengetahui tanda-tanda kerusakan, seperti area lembab atau berjamur. Setelah beberapa hari, periksa lagi dengan alat pengukur kelembaban.
Pemeliharaan Dinding yang rusak: Tangani area yang rusak dengan pensil. Matikan listrik di daerah dinding yang rusak. Hancurkan plesteran dinding, untuk menghapus area yang terdampak. Hancurkan tembok tadi dan bangun dinding dari awal.
6. Bersihkan dan disinfeksi seluruh ruangan
Langkah penting dalam pembersihan pasca-banjir adalah membersihkan dan mendisinfeksi semua permukaan. Campur disintifekan dengan air dalam ember untuk membersihkan dinding. Bersihkan dan keringkan area yang terdampak dengan baik. Jangan menyapu kotoran yang basah, gunakan penyedot debu basah/kering.
7. Pastikan ventilasi baik
Sebelum membawa barang kembali ke dalam rumah, pastikan ruangan yang bersih terventilasi baik. Buka jendela dan pintu, hidupkan kipas angin agar ruangan kering sempurna.
(Atika Pusagawanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News