Perlukah Mematikan Lampu saat Bepergian? Ini Penjelasannya

Haruskah mematikan lampu saat meninggalkan ruangan?

Haruskah mematikan lampu saat bepergian. Foto: Freepik

Menurut Departemen Energi Amerika Serikat (DOE), semua bohlam lampu memiliki masa pakai nominal atau terukur yang dipengaruhi oleh seberapa sering dinyalakan dan dimatikan. Semakin sering dinyalakan dan dimatikan, semakin rendah masa pakainya.

Efektivitas biaya mematikan lampu saat meninggalkan ruangan bergantung pada jenis bohlam lampu dan biaya listrik. Namun, DOE menyatakan bahwa semakin hemat energi sebuah bohlam lampu, semakin lama kamu dapat membiarkannya menyala sebelum mematikannya menjadi hemat biaya.

Berikut ini berbagai jenis bola lampu umum dan seberapa waspadanya saat mematikannya saat tidak digunakan.

1. Pijar

Bola lampu yang paling tidak efisien, jadi kamu harus mematikannya setiap kali tidak digunakan.

2. Halogen 

Meskipun lebih efisien daripada lampu pijar, bohlam ini menggunakan teknologi yang sama dan tidak efisien dengan bohlam CFL dan LED. Sebaiknya dimatikan saat tidak digunakan.

3. CFL 

Bohlam CFL sangat efisien dan masa pakainya dipengaruhi oleh seberapa sering dinyalakan dan dimatikan. Sebaiknya pikir terlebih dulu sebelum mematikannya. Sebagai aturan praktis, DOE menyarankan untuk membiarkan lampu ini menyala jika kamu meninggalkan ruangan hanya selama 15 menit atau kurang. Jika tidak, matikan saja.

4. LED

Bohlam LED sangat efisien dan tidak terpengaruh oleh seberapa sering lampu dinyalakan dan dimatikan. Jadi, tidak masalah kamu membiarkan lampu ini menyala atau mati saat meninggalkan ruangan. (Theresia Vania Somawidjaja)