Membersihkan kasur dengan uap. Foto: Freepik
Membersihkan kasur dengan uap. Foto: Freepik

Haruskah Membersihkan Kasur dengan Uap? Ini Penjelasannya

Rizkie Fauzian • 15 Februari 2025 20:08

Jakarta: Membersihkan kasur terasa menjadi pekerjaan berat. Menjaga kasur tetap nyaman dan bersih sangat penting untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
 
Pembersihannya menggunakan uap merupakan salah satu cara yang paling umum dipilih orang untuk menyegarkan kasur mereka. Meskipun dapat dilakukan, hal itu mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik bertentangan dengan kepercayaan umum.
 
Lantas, apakah wajib kita membersihkan kasur menggunakan uap? Dikutip The Spruce, berikut ini alasan kamu mungkin ingin menghindari pembersihan kasur dengan uap, serta cara melakukan prosesnya sebagai gantinya.

Risiko kelembapan dan panas

Haruskah Membersihkan Kasur dengan Uap? Ini Penjelasannya
Membersihkan kasur dengan uap. Foto: Freepik

Secara umum, kasur tidak dirancang untuk menangani kelembapan dalam jumlah banyak. Robin Murphy dari Maid Brigade dan ChirpChirp mengatakan uap dapat meresap jauh ke dalam lapisan kasur. Jika kasur tidak benar-benar kering, hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya jamur dan lumut.
 
Kasur sangan rentan terhadap waktu pengeringan yang lama karena sangat padat. Kelembapan yang berkepanjangan dapat merusak struktur dan kebersihan kasur.
 
Selain itu, uap juga dapat mencapai komponen internal, seperti pegas logam di kasur hibrida atau tradisional yang dapat berisiko berkarat. Murphy mengatakan kelembapan yang terperangkap dalam bantalan juga dapat menimbulkan masalah jangka panjang, seperti bau atau jamur.
 
Pembersihan dengan uap juga dapat merusak sensor internal, kabel, atau komponen elektronik. Kelembapan tersebut dapat menimbulkan bahaya listrik. Selain kelembapan, panas merupakan faktor lain yang dapat memperpendek masa pakai dan kualitas kasur, terutama jika terbuat dari busa memori atau lateks.
 
Uap dapat merusak struktur busa, mengurangi ketahanannya, dan merusak lateks seiring waktu. Selain itu, perekat yang digunakan di beberapa kasur dapat melemah akibat suhu panas.

Metode lain sebagai gantinya

Untuk menghindari efek samping buruk dari pembersihan uap, ada metode yang lebih lembut yang dapat digunakan. Murphy menyarankan untuk penyedot debu menghilangkan debu, kotoran, dan alergen dari permukaan.
 
Selain itu, membersihkan noda adalah cara yang bagus untuk menghilangkan noda tanpa membuat kasur terlalu lembap. Bahkan baking soda juga efektif karena pembersih alami tersebut dapat menetralkan bau dan menyerap kelembapan berlebih.
 
Metode ini efektif, lebih aman untuk bahan kasur, dan mengurangi risiko masalah terkait kelembapan sehingga memastikan keawetan dan kebersihannya.

Tindakan pencegahan

Haruskah Membersihkan Kasur dengan Uap? Ini Penjelasannya
Membersihkan kasur dengan uap. Foto: Freepik
 
Jika kamu masih merasa bahwa pembersihan uap adalah pilihan terbaik, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar prosesnya tidak terlalu berbahaya. Murphy menyarankan untuk memulai dengan menyedot debu, sel kulit mati, dan kotoran lainnya.
 
Jika kotoran dibiarkan di kasur, bahan ini dapat bercampur dengan kelembapan selama proses pengukusan dan menimbulkan masalah, seperti bau atau pertumbuhan bakteri.
 
Ia juga merekomendasikan untuk menguji bagian kecil kasur sebelum membersihkan secara keseluruhan sehingga kamu dapat memperoleh gambaran lebih baik tentang cara kasur akan merespons pembersihan uap.
 
Baca juga: Kenali Jenis Kasur agar Tidur Lebih Nyenyak

Tunggu hingga kering untuk memastikan tidak ada masalah, seperti perubahan warna atau kerusakan material. Kemudian, gunakan pengaturan uap terendah untuk mengurangi risiko kasur menjadi terlalu lembap.
 
Pastikan juga untuk terus menggerakkan pembersih uap. Hindari paparan yang terlalu lama di satu tempat karena dapat merusak material atau memerangkap kelembapan.
 
Terakhir, keringkan kasur secara menyeluruh setidaknya selama satu dan dua hari sebelum memasang perlengkapan tidur lainnya untuk mencegah risiko timbulnya jamur atau lumut. Ventilasi yang tepat, kipas angin, atau dehumidifier dapat mempercepat proses pengeringan. (Theresia Vania Somawidjaja)

 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan