"Konsep penataan kawasan disesuaikan dengan fungsi kota sebagai tujuan wisata dan mempertahankan kearifan lokal sehingga melibatkan Pemerintah Daerah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Sabtu, 27 Maret 2021.
Ketiga kawasan pusaka di Jawa Tengah adalah Keraton Mangkunegaran di Kota Surakarta, Alun-alun Lasem di Kabupaten Rembang, dan Masjid Raya Baiturrahman di Kota Semarang.

Penataan Kawasan Pusaka Keraton Mangkunegaran meliputi penataan Bangunan Prangwedanan, Bangunan Ndalem Ageng dan Pringgitan, Bangunan Rekso Pustoko dan lansekap. Kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran Rp18 miliar.
Kawasan pusaka kedua yang dilakukan penataan terletak di Alun-alun Lasem Kabupaten Rembang. Anggaran penataan ini Rp114,6 miliar yang dilaksanakan secara multi years contract (MYC) 2021-2022.

Luas kawasan yang ditata mencapai 10 ribu meter persegi yang meliputi pekerjaan bangunan pasar, lansekap kawasan Masjid Jami dan penataan kawasan Karangturi, Kauman, dan Jatigoro.
"Kita akan merehabilitasi kota-kota lama, kemudian Kota Pusaka Lasem. Lasem akan menjadi kota budaya dan menjadi simbol kebhinekaan di Indonesia. Rehabilitasi akan kita mulai pada TA 2021," ujar Basuki.

Kawasan pusaka ketiga di Jawa Tengah yang dilakukan Penataan adalah Masjid Raya Baiturrahman yang sudah berdiri sejak 1974. Anggaran untuk penataan kawasan ini sebesar Rp106,7 miliar yang dilaksanakan secara MYC 2021-2022.
Penataan akan dilakukan di lahan seluas 11.765 meter yang melingkupi pekerjaan perkuatan struktur masjid, bangunan masjid, lansekap kawasan masjid, pekerjaan menara masjid, pekerjaan basement parkir dan pekerjaan mechanical, electrical, plumbing (MEP).
Di samping mengembalikan keutuhan bangunan gedung cagar budaya, penataan kawasan pusaka ini bermanfaat agar kawasan terlihat lebih cantik, rapi dan bersih.
"Setelah ketiga kawasan tersebut selesai ditata, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga memajukan perekonomian lokal," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News