Strategi pertumbuhan dan efisiensi operasional Waskita. Foto: Waskita
Strategi pertumbuhan dan efisiensi operasional Waskita. Foto: Waskita

Waskita Pakai Strategi Ini Buat Tingkatkan Kualitas Infrastruktur

Rizkie Fauzian • 05 Maret 2025 20:59
Jakarta: PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur nasional. Sebagai bagian dari upaya memperkuat operasional dan menghadapi tantangan industri, Waskita telah menyusun Roadmap 2025 dengan restrukturisasi keuangan sebagai pilar utama.
 
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan keberhasilan implementasi pilar tersebut menjadi dasar untuk melanjutkan sejumlah pilar strategis lainnya ke depan. Ia menambahkan, persetujuan Master Agreement Restructuring (MRA) 2024 telah tercapai sesuai target.
 
Dirinya menyebutkan, dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2024-2029, Perseroan telah menetapkan beberapa pilar strategis lainnya, yaitu pengembangan usaha, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Governance Risk & Compliance (GRC), serta digitalisasi.

Melalui keempat pilar ini, diharapkan visi Waskita menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dapat tercapai. Terkait pertumbuhan usaha,  Perseroan fokus pada perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB).
 
Dalam pelaksanaannya, Waskita membentuk Komite Manajemen Risiko, untuk menilai risiko dan kelayakan proyek, sebelum memutuskan untuk mengambil suatu proyek dan melakukan tender.
Perseroan pun sudah melakukan sentralisasi keuangan.
 
"Maka, keuangan tidak lagi diatur oleh masing-masing divisi tapi terpusat, sehingga pengelolaannya menjadi lebih maksimal. Jadi pembayaran vendor langsung diatur oleh pusat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Maret 2025.
 
Baca juga: Canggih, Waskita Karya Pakai Teknologi IoT dan AI untuk Efisiensi Konstruksi

Ermy menambahkan, Waskita telah menyelesaikan utang vendor sebesar Rp7 triliun, sebanyak 38 persennya merupakan utang yang sudah lewat jatuh tempo atau past due. Capaian tersebut tidak lepas dari transformasi tata kelola keuangan dan aset yang dilakukan Perseroan sepanjang dua tahun terakhir.
 
Pada 2024 lalu, perusahaan berhasil memberikan kontribusi pajak signifikan kepada negara sebesar Rp2,9 triliun. Jumlah itu meningkat sekitar 107 persen year on year (yoy) dibandingkan kontribusi pajak Waskita pada 2023 yang sebesar Rp1,4 triliun.
 
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP),  Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erna Rini mengatakan, BUMN Konstruksi seperti Waskita Karya memegang peranan vital dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. 
 
Berkat pembangunan yang dilakukan BUMN Konstruksi, sejumlah infrastruktur memadai bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Menurut Anggia, BUMN Konstruksi telah mengalami perjalanan panjang dalam membangun infrastruktur di Tanah Air. Dari mulai jalan tol, bandara, jembatan, bendungan, hingga berbagai fasilitas publik lainnya.
 
“BUMN Karya (konstruksi) berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, melalui konektivitas yang terbangun. Peningkatan lapangan pekerjaan serta mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat, ini sudah kita rasakan,” ujar dia.

Peningkatan SDM dan digitalisasi

Ermy menambahkan, Waskita juga terus melakukan peningkatan kompetensi pegawai menjadi bagian dari strategi bisnis yang dijalankan. Perseroan terus melaksanakan pemenuhan pelatihan dan sertifikasi guna menjawab tantangan pasar ke depan.
 
Menurur Ermy, penguatan GRC pun terus dilakukan, salah satunya dengan memenuhi Roadmap Perbaikan Manajemen Risiko di Perseroan. Peningkatan fungsi manajemen risiko ini telah dilakukan melalui assesment Risk Maturity Index (RMI) serta memastikan fungsi legal berjalan.
 
“Sebagai bentuk komitmen terhadap tata kekola perusahaan Perseroan juga membentuk beberapa komite di bawah direksi. Di antaranya Komite Manajemen Risiko, Komite Quality, Safety, Health & Environment (QSHE), Komite Operasi Konstruksi dan Petunjuk Teknis Komite Operasi Konstruksi, Komite Pengadaan Non Proyek dan Komite Investasi,” jelas dia.
 
Waskita turut melakukan transformasi digital pada berbagai bidang. Pada bidang operasional, Perseroan mengintegrasikan Core System ERP SAP S/4 HANA dengan Building Information Modelling (BIM) dan perencanaan Last Planner System (LPS).
 
Dirinya menyatakan, Waskita menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang menggabungkan ketiga sistem tersebut. Ada pula beberapa inovasi digital lainnya, seperti penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) WISENS (Waskita Intelligent Sensing System) pada beberapa pembangunan proyeknya, guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan.
 
Dua di antaranya yaitu AI Pavement Crack Detection yang bertujuan membantu Waskita mendeteksi kerusakan jalan, sekaligus sebagai target tidak adanya kegagalan dalam proses konstruksi atau zero defect.
 
“Melalui penggunaan AI tersebut, penghitungan jumlah dan jenis kerusakan secara otomatis bisa dilakukan lebih efisien, sehingga dapat mendukung inspeksi dan pengawasan aset jalan tol. Waktu inspeksi yang dapat diefisiensi mencapai 40 persen lebih cepat,” jelas Ermy.
 
Perseroan juga melakukan transformasi pada sisi penguatan Tata Kelola Teknologi Informasi (TI). Waskita sudah melakukan sejumlah pengembangan sistem informasi, di antaranya pembuatan Dashboard Management Terintegrasi dan beberapa perbaikan pada sistem keuangan Perseroan, guna mendukung Internal Control Over Financial Reporting (IcoFR).
 
“Secara keseluruhan, ultimate goals transformasi Waskita yang dilakukan adalah terciptanya operational excellence secara berkesinambungan. Kami akan selalu berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, dan biaya yang efisien,” tutur dia.
 
Ermy menyatakan, saat ini Waskita telah mengefektifkan restrukturisasi atas tiga dari empat Obligasi Nonpenjaminan dan restrukturisasi MRA.
 
Seperti diketahui, pada tahun lalu Perseroan telah mendapat persetujuan dari 21 kreditur perbankan terkait penyempurnaan atas MRA 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp26,3 triliun. Kemudian sudah disetujui pula Pokok Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) oleh lima kreditur perbankan sebesar Rp5,2 triliun.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan