Pada 2022, manajemen LPKR menetapkan peningkatan pra penjualan 5 persen menjadi Rp5,2 triliun. Untuk mencapai kinerja tersebut LPKR berencana memacu penjualan produk rumah tapak dan unit ruko dengan harga terjangkau.
CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa pra penjualan LPKR pada 2022 ditargetkan mencapai Rp5,2 triliun, naik 5 persen dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp4,96 triliun.
"Strategi LPKR antara lain meluncurkan klaster baru produk rumah tapak dengan harga terjangkau, penetrasi pasar yang lebih luas pada segmen high income dan apartemen mid-rise, serta meningkatkan permintaan terhadap unit apartemen siap huni," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 Februari 2022.
Pada Februari 2022 misalnya, LPKR akan meluncurkan proyek residensial Cendana Cove Verdant sebanyak 200 unit dengan harga mulai Rp800 jutaan per unit.
Selain menyasar segmen menengah, LPKR juga percaya diri menjajaki pasar untuk segmen kelas menengah atas serta berinovasi dengan produk apartemen mid-rise.
John menambahkan bahwa ada banyak faktor yang mendorong meningkatnya kinerja sektor properti, seperti suku bunga yang rendah, insentif dari Pemerintah, dan tingginya permintaan rumah tapak oleh segmen milenial.
"Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan. Ke depan sektor properti masih sangat prospektif mengingat rasio kepemilikan rumah yang masih rendah di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, pendapatan per kapita masyarakat yang semakin meningkat dan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah dengan bunga yang terjangkau membuat bisnis properti juga semakin bertumbuh.
"Sebagai pengembang, LPKR akan terus menciptakan produk yang lebih inovatif untuk mendorong kepemilikan rumah bagi generasi selanjutnya. LPKR meyakini pada 2022 sektor properti akan bangkit," ujar John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News