Penjualan kondominium masih tertekan. Foto: Shutterstock
Penjualan kondominium masih tertekan. Foto: Shutterstock

Stok Berlimpah, Kondominium Siap Huni Jadi Favorit

Rizkie Fauzian • 27 Februari 2023 21:23
Jakarta: Belum pulihnya daya beli konsumen setelah pandemi membuat sektor kondominium terus terpuruk. Belum lagi, tambahan 6.222 unit stok baru di semester akhir 2022 menjadikan sektor kondominium kian hadapi tantangan untuk terus bertahan.
 
Terlebih, jumlah tersebut belum termasuk unit-unit baru yang akan mengantri masuk ke pasar tahun ini.  Meski demikian laporan Jakarta Property Highlight terbaru juga mencatat pertumbuhan penjualan mencapai 95,7 persen di semester kedua 2022.
 
Hampir separuh proyek kondominium baru di Jakarta telah menaikan harga di akhir 2022, kondisi ini diikuti dengan penguatan harga sebesar 0,9 persen (HoH) pada unit eksisting. 

Laporan juga mencatat bahwa dominasi dalam transaksi sektor kondominium berasal dari kelas menengah, yaitu sebesar 40 persen di semester kedua tahun 2022. 
 
Senior Research Advisor dari Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan unit kondominium siap huni saat ini menjadi pilihan utama bagi para konsumen karena kepastian unit yang telah siap diserah-terimakan ke konsumen.
 
Baca juga: Peluang Investasi TOD di Jakarta

"Sementara itu, rerata penjualan stok baru mencapai 64,2 persen. Kami juga mencatat bahwa Jakarta Selatan masih menjadi area tangkapan terbesar pasar kondominium baru saat ini," jelasnya dalam konferensi pers dikutip Senin, 27 Februari 2023.
 
Dalam area regional Asia Pasifik, Jakarta menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan properti yang positif di tahun 2022, bersama dengan Tokyo, Mumbay, Bangkok dan Singapura.
 
Country Head dari Knight Frank Indonesia menambahkan Willson Kalip walaupun pertumbuhan pasar kondominium masih perlahan, sektor ini memiliki resiliensi yang cukup tinggi. Transaksi segmen menengah terus mendominasi dalam 2-3 tahun terakhir ini.
 
"Ke depan, ceruk pasar ini perlu diantisipasi lebih baik dengan strategi digital marketing dan sistem pembayaran yang aksesibel disertai dorongan insentif," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan