Penyaluran perdana dilakukan oleh BRI sebanyak 42 unit dan selanjutnya sebanyak 134 unit, sehingga total penyaluran dana FLPP capai 176 unit senilai Rp19,6 miliar.
"Sehingga dengan total penyaluran dana FLPP dari 2010-2020 mencapai 765.031 unit senilai Rp55,6 triliun," kata Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dikutip dari laman resmi, Rabu, 10 Februari 2021.
Tahun ini, PPDPP ditargetkan untuk menyalurkan dana FLPP sebanyak 157.500 unit senilai Rp19,1 triliun (terdiri dari 16,6 triliun dari DIPA dan sisanya dari pengembalian pokok).
Menurut Arief, tingginya target penyaluran dana FLPP tahun ini, mengharuskan bank pelaksana FLPP ekstra lebih keras dalam mengoptimalkan penyaluran.
"Namun harus diingat, yang dikejar oleh bank pelaksana tidak hanya target yang ada, tetapi juga kualitas dari rumah yang diakadkan. Semua bank pelaksana dan pengembang harus peduli rumah berkualitas," ujarnya.
Sementara itu, PPDPP telah mulai melakukan pilot project untuk penerapan Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk) pada perumahan Bukit Rancamaya Recidence milik PT Rancamaya Griya Sentosa yang tergabung pada asosiasi perumahan Real Estate Indonesia (REI).
"Ini langkah awal kami dalam rangka mengawal mutu dan kualitas dari rumah subsidi khususnya FLPP. Kami butuh dukungan dari semua pihak, sehingga dalam enam bulan ke depan ketika SiPetruk sudah bisa diterapkan di semester II kami bisa terus memperbaiki sistem ini hingga ditemukan titik ideal," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News