Mengambil keputusan tanpa analisis cermat dapat berujung pada masalah keuangan yang serius di masa depan. Untuk itu, penting bagi calon pembeli untuk melakukan "due diligence" atau uji tuntas terhadap kondisi finansial pribadi sebelum melangkah lebih jauh.
Certified Financial Planner, Yuni Astutik, menjelaskan bahwa kesiapan membeli rumah tidak hanya soal keinginan atau mengikuti tren, tetapi merupakan gabungan dari kesiapan secara bujet dan perencanaan yang matang.
Menurutnya, ada empat faktor fundamental yang wajib menjadi perhatian utama setiap calon pembeli properti.
Faktor yang harus diperhatikan sebelum beli rumah

Faktor yang harus diperhatikan sebelum beli rumah. Foto: Freepik
1. Kondisi keuangan pribadi
Ini adalah fondasi dari segalanya. Sebelum melihat brosur properti, lihatlah dulu kondisi keuangan."Hal ini menyangkut kepada rasio utang terhadap penghasilan, kemudian skor kredit sampai besaran dana yang sudah disiapkan untuk membeli rumah setidaknya untuk membayar down payment," kata Yuni kepada Medcom.
Artinya, kamu perlu tahu berapa persen dari pendapatan bulanan Anda yang sudah dialokasikan untuk membayar utang lain. Selain itu, riwayat kredit yang bersih (di SLIK OJK) akan sangat menentukan persetujuan KPR dan besaran bunga yang ditawarkan bank.
Baca juga: Mau Beli Rumah? Ketahui Cara Hitung BPHTB dan Besaran Pajaknya |
Kesiapan dana awal atau DP juga menjadi penentu utama seberapa besar pinjaman yang perlu Anda ambil.
2. Harga properti yang realistis
Banyak calon pembeli terjebak dalam keinginan memiliki "rumah impian" yang harganya di luar jangkauan. Yuni mengingatkan agar tetap berpijak pada realitas kemampuan finansial."Pastikan harganya sesuai dengan kondisi keuangan. Sebab, banyak orang yang akhirnya memaksakan nominal tertentu, yang berujung pada beratnya membayar cicilan bulanan," jelas Yuni.
Kondisi "house poor", di mana seseorang memiliki rumah bagus tetapi tidak punya dana tersisa untuk kebutuhan hidup lain, adalah risiko nyata dari keputusan yang dipaksakan ini.
3. Antisipasi Perubahan Suku Bunga
Cicilan KPR, terutama setelah masa bunga tetap (fixed) berakhir, akan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara makro."Naik turunnya suku bunga akan mempengaruhi cicilan yang dibayar setiap bulan," ujar Yuni.
Kenaikan suku bunga acuan dari Bank Sentral dapat membuat cicilan bulanan kamu melonjak signifikan. Untuk mengantisipasi risiko ini, kamu perlu memiliki dana darurat.
"Pastikan ada dana darurat yang dimiliki untuk meminimalisir lonjakan cicilan saat suku bunga naik. Dana darurat ini berfungsi sebagai penyangga finansial saat ada gejolak tak terduga," ungkap dia.
4. Perhitungkan Biaya Pajak
Harga rumah bukanlah satu-satunya biaya yang harus dikeluarkan. Ada berbagai komponen pajak dan biaya legal yang sering luput dari perhitungan awal."Perhatikan besaran dan jenis pajak yang harus dibayarkan. Hal ini akan mempengaruhi seluruh biaya yang dikeluarkan," jelas dia.
Biaya-biaya ini termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah baru, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi pembeli, hingga biaya notaris dan administrasi lainnya. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id