"Untuk FLPP anggarannya sebesar Rp16,66 triliun," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Eko Djoeli Heripoerwanto dikutip Selasa, 2 Februari 2021.
Sementara itu, untuk Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) akan dianggarkan sebesar Rp8,7 miliar untuk 218 unit, tetapi alokasi anggaran ini bisa diperbesar sampai maksimal 66.750 unit.
Untuk bantuan Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebesar Rp5,96 triliun, yang digunakan bukan untuk penerbitan KPR baru namun untuk membayar SSB ulang atau menggulung sejak 2015 sebanyak 859.582 unit, dan Kementerian PUPR membayar untuk tahun kedua, ketiga dan seterusnya.
"Lalu untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), kami samakan jumlahnya untuk FLPP yakni 157.500 unit dengan jumlah anggarannya Rp630 miliar," katanya.
SBUM untuk untuk Penerbitan TA 2021 Rp4 juta termasuk untuk Papua dan Papua Barat dengan uang muka sebesar Rp10 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
