Salah seorang penghuni Huntap, Nuralim (32 tahun) mengaku bersyukur sekali bisa mendapatkan hunian yang layak yang bisa dia tinggali bersama keluarga. Menurut ibu dari dua anak yang berasal dari kota Palu tersebut, hunian bantuan pemerintah ini sangat baik karena sudah lengkap dengan fasilitas pendukungnya.
Selain hunian yang layak lokasinya juga berada di kelurahan Petobo, Kota Palu yang merupakan tempat lahirnya. Fasilitas di huntap ini juga komplit dan satu unit terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu
Nuralim menceritakan saat terjadinya gempa di Kota Palu pada 2018 silam menyebabkan rumahnya hancur hingga rata dengan tanah dan menyebabkan satu anaknya meninggal dunia menjadi korban gempa. Dirinya juga tidak pernah menyangka akan bisa tinggal di hunian yang nyaman seperti ini karena suaminya hanya seorang buruh yang penghasilannya tidak menentu.
“Sebelumnya dirinya tinggal di hunian sementara (Huntara) bersama para korban bencana lainnya,” ujar dia.
Baca juga: 655 Rumah bagi Korban Gempa di Palu Siap Dihuni |
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menjelaskan pembangunan hunian bagi korban bencana dapat terealisasi berkat kolaborasi para pihak termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan untuk korban pasca bencana gempa palu guna memberikan dukungan penyediaan hunian layak bagi para korban bencana yang telah kehilangan tempat tinggal. Kami harap di bulan Ramadhan ini mereka bisa menjalankan ibadah dengan tenang di hunian ini,” ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 Maret 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun, pembangunan Huntap dilaksanakan oleh satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR beserta Direktorat Cipta Karya.
Sebanyak 3.724 unit Huntap dibangun Kementerian PUPR tersebar di Kota Palu dengan luas lahan 66,2 Hektar dengan jumlah hunian 2.231 unit, Kabupaten Sigi dengan luas lahan 97,46 Ha dengan jumlah hunian 730 unit. Selanjutnya di Kabupaten Dongala dengan luas lahan 16,55 Ha dengan jumlah hunian 763 unit.
Pembangunan Huntap di Kota Palu berada di Huntap Duyu (230 unit), Huntap Talise (599 unit), Huntap Mandiri (308 unit), Huntap Balaroa (52 unit). Di Kabupaten Sigi pembangunan Huntap dilaksanakan di Huntap Pombewe (605 unit), Huntap Lambara (62 unit), Huntap Salua (63 unit) dan di Kabupaten Donggala dilaksanakan di Huntap Loli Tasiburi II (32 unit), Huntap Wani (73 unit), Huntap Loli Raya atau Dondo (16 unit) dan Huntap Ganti (17 unit).
Pembangunan Huntap dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan luas bangunan per unit 38,5 meter persegi. Beberapa fasilitas umum yang telah tersedia antara lain jalan lingkungan permukiman, drainase, penerangan jalan umum, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan, ruang terbuka hijau (RTH) atau taman, jaringan air bersih beserta reservoir, sistem pengolahan air limbah domestic terpusat (SPALDT), TPS3R dan kolam retensi.
“Semoga Huntap ini dapat segera dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat pemukiman semata, namun juga berfungsi ganda sebagai sarana penunjang edukasi bagi pengembangan kawasan tangguh bencana dimasa depan dengan kelengkapan sarana pemukiman yang ramah lingkungan. Kami harap warga bisa ikut menjaga dan merawat Huntap ini dengan baik,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News