Tips mencari rumah dengan kualitas udara terbaik. Foto: Shutterstock
Tips mencari rumah dengan kualitas udara terbaik. Foto: Shutterstock

Tips Cari Rumah dengan Kualitas Udara Baik

Medcom • 19 September 2022 21:15
Jakarta: Jabodetabek menjadi urutan kedua sebagai wilayah dengan populasi terbesar di dunia,  lantaran wilayah tersebut menawarkan banyak fasilitas dan berbagai aktivitas bisnis dan ekonomi. Hal itu pun menjadikan banyak masyarakat ingin tinggal di area Jabodetabek, terutama Jakarta.
 
Hunian di area Jakarta menempati urutan atas yang paling dicari oleh pengguna Google di Indonesia, namun di samping itu, kualitas udara di Jabodetabek, terutama Jakarta akhir-akhir ini cukup rendah. Air Pollution Index milik WHO menyatakan index polusi Jakarta mencapai 39 µg/m³, yang dimana itu sangat jauh dengan standar yang digunakan WHO yakni senilai 5 µg/m³.
 
Co-Founder Nafas Indonesia, Piotr Jakubowski mengatakan populasi memang sangat berpengaruh dengan kualitas udara, tapi sebenarnya kualitas udara juga bisa disebabkan oleh berbagai hal bukan hanya populasi masyarakat yang ada.

“Polusi udara bukan hanya tergantung dari jumlah populasinya yang ada, karena terkadang di area yang mungkin jumlah orangnya tidak begitu banyak, pabriknya enggak ada, jalan tol yang besar nggak ada tapi polusi udaranya masih tinggi. Jadi dengan riset yang dilakukan, kita berharap bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk masyarakat saat mereka melakukan pemilihan untuk tempat tinggal yang baru,” ucap Piotr Jakubowski.
 
Baca juga:Tren WFH Pengaruhi Kriteria Mencari Rumah

Selain itu, Piotr juga menyampaikan bahwa terdapat partikel polusi yang berukuran sangat kecil bernama Particulate Matter 2.5 (PM2.5). Partikel ini sangat kecil sehingga tidak dapat disaring oleh tubuh manusia dan mampu memasuki peredaran darah manusia, bahkan telah tervalidasi bahwa PM2.5 menjadi salah satu penyebab kanker paru-paru.
 
Head of Sales and Business Development Pinhome Panca Satria menyampaikan bahwa kualitas udara adalah salah satu faktor penentu hunian yang sehat. Untuk itu ia memberikan beberapa cara untuk masyarakat dalam mencari hunian yang tepat dengan mempertimbangkan kualitas udara.

1. Memantau rencana pembangunan

Mencari tahu dan memantau rencana pembangunan yang sedang berjalan maupun yang sedang dipersiapkan yang menyebabkan polusi udara.
 
"Jadi kita mungkin bisa lihat rencana pembangunannya. Rata-rata proyek properti primary itu inden, biasanya bisa 12 bulan atau 24 bulan. Sambil kita lihat apakah dalam proses pembangunan proyek properti tersebut memperhatikan kualitas udaranya, seperti tidak dekat dengan kawasan industri," kata Panca.

2. Jarak lokasi hunian

Selanjutnya, Panca juga menyinggung soal jarak lokasi hunian dengan bangunan-bangunan yang akan mendatangkan kerumunan dan menyebabkan kemacetan hingga menciptakan polusi udara.
 
"Kita tidak ingin hunian kita adalah kawasan yang sepi, dan kalau ramai seperti yang tadi Piotr sampaikan bahwa kepadatan penduduk itu belum tentu jadi faktor polusi yang tidak baik. Jadi itu perlu kita perhatikan juga, kerumunannya di sekitar fasilitas itu kerumunan yang seperti apa," lanjutnya.

3. Sistem pembuangan sampah

Panca menyampaikan bahwa dalam mencari hunian yang sehat perlu mempertimbangkan sistem pembuangan sampah di area hunian tersebut. Pembeli hunian perlu mengetahui kapan sistem pembuangan sampah dilakukan, dan dengan cara seperti apa sampah tersebut dikelola.
 
"Ada satu proyek kita, tapi pada saat kita bawa konsumen ke situ pun kebetulan itu dekat dengan TPU Bantar Gebang di Bekasi. Radiusnya padahal cukup jauh sekitar 10 km, tapi di depan area perumahannya itu bolak-balik truk yang akan menuju ke TPU Bantar Gebang. Jadi itu mungkin bisa diperhatikan," ungkap Panca.
 
Itulah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk mencari hunian yang sehat dan tepat dari segi kualitas udaranya. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas udara di rumah agar semakin baik, Panca Satria juga menyampaikan beberapa cara yang dapat dilakukan, yakni dengan menggunakan Air Purifier, rutin membersihkan peralatan rumah tangga, memasang exhaust fan, dan rutin mencuci AC dan kipas angin. (Eka Putri Wahyuni)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan