"KPR FLPP baru 70 persen, artinya masih ada 30 persen lagi," kata Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Eko D Heripoerwanto di kantornya, Rabu, 7 Agustus 2019.
Menurut Eko, tak hanya KPR FLPP, skema subsidi selisih bunga (SSB) juga masih tersedia. Bahkan untuk SSB saat ini realisasinya masih 0 persen. Padahal, targetnya mencapai 110 ribu unit sedangkan FLPP hanya 68.858 unit.
"Jadi KPR subsidi FLPP dan SSB itu masih ada," ujarnya.
Namun, Kementerian PUPR telah menyiapkan antisipasi jika kuota subsidi KPR memang habis. Pihaknya telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk meminta tambahan anggaran.
"Menteri PUPR sudah kirim surat ke Menteri Keuangan untuk mengantisipasi kalau harus ada tambahan subsidi. Kita berharap ada tambahan di akhir tahun," jelasnya.
Eko menambahkan jumlah subsidi rumah tahun ini memang lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, selama 2015 hingga 2018, kinerja KPR subsidi serapannya hanya 70-75 persen dari target.
"Memang daya serap industri dan pelaku perumahan ini hanya segitu. Kami sering ditegur Menkeu kenapa realisasinya rendah. Kita sama-sama tahu kalau mengurus perumahan tidak seperti bangun proyek infrastruktur," ungkap Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
