Moratorium hotel di Bali bakal pengaruhi sektor pariwisata terutama dari segi investasi. Foto: Shutterstock
Moratorium hotel di Bali bakal pengaruhi sektor pariwisata terutama dari segi investasi. Foto: Shutterstock

Wacana Moratorium Hotel di Bali Bakal Pengaruhi Investasi

Rizkie Fauzian • 06 November 2024 16:04
Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini sedang melakukan peninjauan terkait kebijakan untuk wacana moratorium pembangunan hotel di wilayah Bali, terutama di Bali Selatan. Saat ini wacana tersebut bertujuan untuk menahan pembangunan hotel baru demi mencegah alih fungsi lahan pertanian menjadi properti komersial.
 
Saat ini wilayah yang diusulkan untuk diterbitkan moratorium antara lain Badung, Denpasar, Gianyar dan Tabanan. Hal ini dikarenakan tingkat hunian dan distribusi pada area tersebut sudah tinggi dan memberikan dampak kepada alam yang semestinya dilindungi.
 
Selain itu tingkat kenyamanan dan keamanan untuk masyarakat serta tamu yang berkunjung di area tersebut pun harus dijaga. 

Head of Hospitality Services Colliers Indonesia Satria Wei mengatakan apabila moratorium diterapkan, sektor pariwisata terutama dari segi investasi dapat terpengaruh. Hal ini akan cukup berdampak bagi investor yang berencana atau ingin berinvestasi di Bali Selatan.
 
"Akan tetapi tidak terlalu memberikan dampak signifikan bagi investor yang sudah mendapatkan izin dan lokasi yang tepat, terutama secara regulasi," kata dia dalam laporan, dikutip Rabu, 6 November 2024.
 
Oleh sebab itu, walaupun moratorium berdampak terhadap area di area Bali Selatan, terlihat ada efek positif bagi area lainnya.
 
Baca juga: Perkantoran Membaik, Bagaimana Sektor Properti Lainnya?

"Kami menilai dengan adanya wacana moratorium ini, efek terhadap konstruksi dan pembangunan hotel yang saat ini tengah berlangsung tidak akan terlalu berpengaruh, namun akan dirasakan dimasa mendatang," jelas dia.
 
Di tengah isu terkait dengan wacana ini, Colliers melihat bahwa rencana tersebut bisa menjadi sesuatu yang baik apabila moratorium dilakukan dengan benar, penuh strategi, dan juga terbuka.
 
"Artinya, implementasi yang dilakukan harus sesuai dengan rencana, sehingga target yang ingin dicapai juga terealisasikan dengan benar," ujar dia.
 
Guna agar hal tersebut tercapai, strategi juga harus dipikirkan dengan matang. Termasuk pemilihan area yang memang seharusnya memberlakukan moratorium ini. Sebab
apabila semua tidak sesuai, maka akan berakibat pada hasil yang tidak semestinya.
 
Moratorium ini seharusnya bisa membawa hasil yang positif, tidak hanya dalam distribusi
pembangunan, tetapi juga terhadap penghasilan dan kesejahteraan bagi daerah lainnya.
Pembangunan di area lain diproyeksikan bisa mengalami peningkatan, terutama bagi area yang
menawarkan ataupun memiliki karakter yang serupa, atau bahkan sama dengan area Bali Selatan.
 
Peluang bagi sektor perhotelan adalah peningkatan kualitas produk dan pelayanan yang harusnya dapat dinikmati oleh para pengusaha pariwisata. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan mereka.
 
Oleh sebab itu butuh persiapan dengan matang dan sesuai, tidak hanya untukarea di Bali Selatan saja tetapi juga area lain yang mendapatkan imbas positif dari moratorium tersebut
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan