CEO LPKR John Riady mengatakan bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Hal ini terlihat dari penjualan produk rumah tapak LPKR yang tumbuh sepanjang 2021.
"Hingga Kuartal III-2021, prapenjualan properti kami meningkat 71 persen menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,3 triliun," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 November 2021.
Dalam riset analis Citigroup Securities Indonesia Felicia Asrinanda Barus memperkirakan LPKR berpotensi membukukan pendapatan Rp16,34 triliun di 2021 atau naik 37 persen YoY (year on year) dari Rp11,96 triliun pada 2020.
Sementara itu, EBITDA LPKR di 2021 diprediksi mencapai Rp4,08 triliun, atau melonjak 115 persen dari realisasi tahun sebelumnya senilai Rp1,9 triliun.
"Potensi peningkatan pendapatan tersebut tidak lepas dari peningkatan pendapatan LPKR pada kuartal IV-2021 seiring dengan meningkatnya serah terima unit produk rumah tapak dari Klaster Cendana," ujar Felicia.
Seiring dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat, sejumlah mal LPKR beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini menjadikan segmen pusat perbelanjaan sebagai sumber pendapatan bagi LPKR.
"Rencana LPKR untuk menurunkan diskon sewa mal dari 30 persen menjadi sewa penuh atau tidak ada diskon sewa pada bulan Desember 2021 juga menjadi salah satu sumber pendapatan bagi LPKR," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News