Lamudi Property Highlights 2022 (LPH 2022) yang bertemakan “Menjawab Kebutuhan Konsumen dengan Meningkatkan Kompetensi Agen” merupakan hasil riset berdasarkan survei yang dilakukan terhadap agen properti.
Untuk mengukur tingkat kesiapan tersebut, Lamudi melakukan survei terhadap agen untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri agen dalam penerapan keahlian dasar agen dan kompetensi digital terpenting bagi agen untuk beradaptasi pada era ekonomi digital Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
CEO Lamudi Mart Polman mengatakan bahwa era ekonomi digital telah merambah ke sektor properti. Hal tersebut mengharuskan agen sebagai sumber daya manusia (SDM) sektor properti, untuk lebih efektif dalam memberikan pengalaman pembeli yang baik pada next generation property buyers melalui jasa konsultasi tepercaya.
“Di sini agen memainkan peran penting sebagai garda terdepan adopsi teknologi pada sektor properti karena peran penting mereka sebagai penghubung antara developer dan bank kepada calon pembeli," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Maret 2023.
Menurutnya, hal ini menuntut agen untuk memiliki tingkat literasi digital minimal, yang mencakup melakukan riset, menggunakan teknologi dalam menjawab kebutuhan konsumen dan memanfaatkan teknologi sebagai alat penunjang karir mereka sendiri.
Baca juga: Hasil Survei: Usia Pencari Rumah Bergeser, Anak Muda Mendominasi
|
Poin penting literasi digital bagi agen tersebut juga sejalan dengan kerangka literasi digital utama yang telah ditetapkan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang dikeluarkan pada 2018.
LPH 2022 menemukan beberapa poin penting antara lain tingkat kesadaran agen yang tinggi pada pentingnya literasi digital yang sayangnya tidak diimbangi dengan pelatihan yang memadai.
Ditemukan beberapa keluhan utama yang diterima agen oleh calon pembeli properti, dan siapa pemangku kepentingan utama yang dirasa agen perlu mengambil inisiatif dalam mengadakan pelatihan terhadap agen.
Mart menambahkan bahwa semua penemuan riset dari LPH 2022 mengarah kepada pentingnya memfasilitasi agen dengan pelatihan memadai agar mereka dapat beradaptasi dengan kondisi sektor properti yang baru.
"Penyedia pelatihan memadai untuk agen harus menjadi agenda prioritas bagi seluruh pemangku kepentingan sektor properti nasional. Ini dikarenakan tingkat keberhasilan penjualan agen akan memiliki kontribusi besar pada keberlanjutan pertumbuhan sektor properti nasional di kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini,” jelas Mart.
Berdasarkan laporan dari Bank Indonesia, diketahui bahwa pertumbuhan sektor properti memiliki kontribusi yang cukup besar pada pertumbuhan sektor perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar Rp324 triliun pada tahun 2020. Kontribusi ini juga dengan kaitan sektor properti dengan 174 sektor perekonomian lainnya beserta 350 industri kecil.
Menyadari hal tersebut pada awal Maret, Lamudi juga memperkenalkan sebuah komunitas pemberdayaan agen dengan nama Rekan Lamudi sebagai wadah untuk pemberdayaan keahlian agen properti nasional.
Inisiatif ini juga didukung oleh Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) yang memiliki visi yang sama dalam pemberdayaan kapabilitas agen nasional. Dalam kerjasama ini Lamudi telah memperluas jangkauan pelatihan agen anggota AREBI dengan upayanya untuk menjangkau seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) AREBI di seluruh Indonesia.
“Publikasi LPH 2022 dan perkenalan Rekan Lamudi merupakan bagian dari visi besar kami untuk memberi solusi jangka panjang bagi sektor properti nasional melalui pemberdayaan agen sebagai salah satu pilar penting bisnis kami," ungkap Mart.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id