Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, program ini sebagai salah satu implementasi dari upaya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat.
"Kita semua memiliki mimpi bagaimana menjadikan warga Bantul sejahtera, ada banyak program dari pemerintah yang membutuhkan sengkuyung dari seluruh masyarakat agar program tersebut dapat berjalan baik dan hasilnya optimal," katanya dikutip dari Antara, Selasa, 27 Juni 2023.
Abdul mengatakan, para penerima bantuan pembangunan rumah swadaya ini sebelumnya telah melalui beberapa seleksi dan memenuhi kriteria yang menjadi syarat, diantaranya menguasai hak yang sah atas tanah, tanah tidak dalam status sengketa dan sesuai dengan tata ruang wilayah.
Baca juga: 627 Rumah Tak Layak Huni di Kabupaten Agam Diperbaiki Tahun Ini |
Kemudian memiliki dan menempati rumah tidak layak huni yang menjadi kepemilikannya, berpenghasilan maksimal upah minimum kabupaten (UMK), dan sebelumnya belum pernah mendapatkan bantuan serupa.
Sementara itu, Kepala DPUPKP Bantul Aris Suharyanta mengatakan program bantuan pembangunan rumah swadaya pada 2023 diberikan kepada sebanyak 155 keluarga yang rumahnya tidak layak huni, dengan masing-masing menerima bantuan sebesar Rp20 juta.
Dia mengatakan, kuota sebanyak 155 unit rumah yang berhak mendapatkan bantuan pembangunan swadaya tersebut tersebar di delapan wilayah kapanewon (kecamatan) diantaranya Kapanewon Dlingo, Sedayu, Banguntapan, Kasihan, Pundong, dan Imogiri.
Salah satu warga penerima bantuan asal Kelurahan Wukirsari, Imogiri, Suripto mengaku senang mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang saat ini masih berdinding kayu, lantai aci semen, dengan pencahayaan dan sirkulasi yang terbatas karena minimnya jendela dan ventilasi.
"Besok akan saya bongkar, lalu kita kasih jendela, kalau sekarang belum ada jendelanya," kata Suripto yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News