"Kita bisa mengembangkan potensi tersebut untuk pembangunan, maka kita membutuhkan satu instrumen penting, yakni berinvestasi pada manusia dan pendidikan," kata Wali Kota (Mayor) Rotterdam, Belanda Ahmed Aboutaleb dalam Jakarta Investment Forum (JIF) 2022 dikutip dari Antara, Jumat, 2 September 2022.
Menurutnya, hal yang utama dalam pembangunan sebuah kota adalah investasi pada manusia dan pendidikan. Sebelum berinvestasi pada infrastruktur fisik seperti jalan, kabel, atau jembatan.
Dia mencontohkan pengalaman pribadinya ketika menjabat sebagai Wali Kota, di mana saat itu tingkat kriminalitas berada pada level yang mengkhawatirkan, tapi dia lebih memilih melakukan perbaikan besar-besaran dalam kehidupan sosial masyarakat, ketimbang penambahan besar-besaran personel polisi.
"Saya saat itu berkata pada legislatif yang meminta penambahan polisi, bahwa saya tidak menolak hal itu, tapi mungkin kita harus membawa kualitas yang lebih baik pada lingkungan masyarakat, yakni sekolah yang lebih baik, keadaan kultural yang lebih baik, fasilitas kemasyarakatan yang lebih baik," ungkapnya.
Rotterdam berinvestasi sekitar 40 juta Euro untuk membuat beberapa fasilitas untuk olahraga di mana anak-anak dapat bermain, kemudian untuk memperbaharui sekitar 35 ribu rumah di mana sekitar 200 ribu orang tinggal dan secara simultan bekerja di sekitarnya.
"Inilah yang saya sebut ketangguhan sosial yang lebih jauh, bukan bangunan, bukan kabel, bukan juga jembatan. Jadi manusia adalah aspek utama, kemudian aspek sosial kesejahteraan, baru kemudian investasi pada infrastruktur fisik," ucapnya.
Meski demikian, dia juga mengatakan bahwa berbagai pembangunan satu kota dalam setiap aspeknya untuk berjalan sebaik mungkin, sangatlah membutuhkan berbagai sumber daya dan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit.
"Jika semisal Jakarta ini memiliki pembiayaan atau dana yang konstan atau stuck pada satu titik, hal yang bisa dilakukan adalah membuat pilihan mana yang paling utama, karena tidak mungkin anda dapat melakukan lebih banyak (pekerjaan) dengan sesuatu (pendanaan) yang lebih sedikit," ucap Aboutaleb.
Karena itu dia menekankan perlunya setiap pemimpin untuk bisa mengkombinasikan antara sumber pendanaan dengan kebijakan demi melaksanakan pembangunan yang lebih baik pada masyarakatnya di masa depan.
"Yang tidak kalah penting, adalah pemimpin yang ingin ambil risiko. Namun bukan seperti secara serampangan mempersilahkan sumber daya contohnya lahan untuk digarap pengembang secara bebas, tapi dalam hal berpartisipasi untuk penganggaran satu proyek pembangunan khususnya bagi kepentingan sosial masyarakat," ucap dia.
Aboutaleb juga mengingatkan bahwa pendidikan dan sistem sosial dari penduduk merupakan kunci dalam memerangi berbagai tindak kejahatan seperti korupsi.
"Koruptor itu tidak datang dari bulan tapi, hasil dari masyarakat kita, dari budaya kita, dari peradaban kita. Saya mengutip Al-Qur'an, nasib suatu masyarakat tidak akan berubah sampai masyarakat itu mengubahnya sendiri," tuturnya.
JIF sendiri merupakan kegiatan yang mempertemukan investor dengan pemerintah dan BUMD yang memiliki proyek pembangunan di Jakarta.
Dalam JIF 2022 yang merupakan forum investasi perdana yang diselenggarakan secara langsung setelah diadakan secara daring karena pandemi covid-19 itu, tujuh duta besar negara sahabat yakni Korea Selatan, Singapura, Kamboja, Irlandia, Spanyol, Bangladesh dan Qatar juga hadir.
Pada JIF tahun ini yang berfokus pada pengembangan ekonomi ramah lingkungan di Jakarta itu, sekitar 41 investor menyatakan ketertarikannya untuk menggarap 15 proyek pembangunan di Jakarta dari tujuh BUMD milik Pemprov DKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News