Chief Operating Officer Synthesis Development Aldo Daniel menjelaskan bahwa pembangunan cluster Baltic dimulai tahun ini. Nantinya akan tersedia 119 unit yang dibangun di atas tanah seluas 3 hektar.
“Rencananya, kami melakukan serah terima unit yang akan ditargetkan pada 2025. Hal tersebut sejalan dengan komitmen dalam membangun sebuah hunian yang berkualitas dan tepat waktu," kata Aldo di Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.
Aldo menjelaskan kluster ini bakal dilengkapi dengan dua ruang tamu yang berada di lantai satu dan dua. Hal ini menjadi ciri khas tersendiri dari cluster ini karena menyediakan ruang yang lebih besar dan lengkap sesuai kebutuhan.
| Baca juga: Synthesis Development Serah Terima Apartemen Tahun Depan |
Sesuai dengan konsepnya yaitu desain bergaya Skandinavia yang elegan, setiap hunian dirancang memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik, warna palet putih, coklat kayu, abu-abu, dan hitam menjadi kombinasi warna yang menggambarkan minimalis dan keharmonisan
"Beragam elemen dari kombinasi warna hingga desain ruang yang luas, unit di cluster Baltic sangatlah cocok dihuni oleh keluarga untuk melakukan kegiatan sehari-hari menjadi lebih leluasa,” jelas Aldo.
Terdapat empat tipe dalam cluster Baltic dengan bangunan yang sangat luas. Mulai dari Fika (LT 72/LB 98), Freya (LT 81/LB 125), Kaia (LT 96/LB 137), dan Grand Liva (LT 126/LB 162). Harga mulai Rp2,5 miliar, sedangkan tipe Grand Liva sekitar Rp4,5 miliar.
Proyek mendatang
Presiden Direktur Synthesis Development Budi Yanto Lusli mengatakan, Synthesis Development memiliki beberapa proyek mendatang, salah satunya adalah pembangunan rumah yang ditargetkan untuk masyarakat menengah ke bawah.“Kita sekarang juga punya tiga proyek yang berjalan di perumahan. Nah, proyek yang keempat nanti perumahannya menyasar (ke masyarakat) yang menengah ke bawah, di harga sekitar 400 juta,” ujar Budi.
Budi mengatakan, rumah seharga Rp400 juta ini akan dibangun di Parung Panjang, Kabupaten Bogor dan tengah mengurus segala perizinan.
“Kita sebenarnya lagi men-develop di daerah Parung Panjang, cuma memang kita beresin dulu semua perizinan,” kata Budi. (Keizya Ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
