"Di 2021 alokasi anggarannya untuk FLPP dianggarkan sebesar Rp16,66 triliun," ujar Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin, 14 September 2020.
Menurut Eko, anggaran FLPP tersebut akan diperuntukkan bagi 157.500 unit. Sementara untuk KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) pada tahun depan dialokasikan anggaran sebesar Rp1,59 triliun untuk 39.996 unit.
Sedangkan untuk Subsidi Bantuan Uang Muka atau SBUMN 2021 dialokasikan sebesar Rp630 miliar untuk 157.500 unit.
Dalam paparannya Eko mengatakan bahwa realisasi subsidi perumahan tahun ini untuk FLPP mencapai 85.712 unit. Sedangkan untuk BP2BT terrealisasi 219 unit, kemudian untuk SBUMN tahun ini telah terealisasi 11.127 unit, dan bagi Subsidi Selisih Bunga (SSB) telah terealisasi sebanyak 11.127 unit.
Selain itu, Eko juga menyampaikan pada 2021 pihaknya mendapatkan pagu anggaran Rp273,7 miliar. Pagu anggaran 2021 tersebut sebagian besar bersumber dari Rupiah Murni (RPM) dan sisanya dari BLU, serta sumber-sumber lainnya.
Sebelumnya Kementerian PUPR melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) memperkirakan penyerapan dana FLPP dapat melampaui target untuk tahun ini.
Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Arief Sabaruddin mengatakan diperkirakan dengan anggaran Rp11 triliun bisa melebihi dari target unit yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun ini.
Menurut dia, jika sebelumnya ditargetkan sebanyak 102.500 unit maka diperkirakan hingga akhir tahun, PPDPP dapat menyalurkan dana FLPP dengan capaian maksimal sekitar 108.363 unit rumah berdasarkan proyeksi data persentase lolos pengujian Januari-Agustus 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id