Zaha Hadid, menjadi wanita pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut pada 2004. Banyak karyanya yang menjadi ikon arsitektur kontemporer dan fenomenal.
Seorang penulis bernama Philip Jodidio meluncurkan sebuah buku yang memuat tentang karya Zaha Hadid semasa hidupnya. Buku tersebut diperbaharui dengan karya-karya Hadid.
Tak hanya berisi karya-karya Hadid, buku tersebut juga menceritakan tentang proses pembuatan bahkan ide-ide yang muncul saat merancang suatu bangunan.
Meski telah meninggal empat tahun lalu, namun masih banyak karya Hadid yang belum selesai dibangun dan menjadi warisan bagi para arsitek-arsitek lainnya.
Berikut ini beberapa karya Zaha Hadid semasa hidupnya, dikutip Architecturaldigest.
1. Menara Jockey Club Innovation di Hong Kong
Foto: Hufton + Crow
Menara ini selesai dibangun pada 2014 dengan ketinggian 15 lantai. Menara ini dibangun untuk sekolah desain Hong Kong Polytechnic University dan Jockey Club Design Institute.
Interior bangunan seluas 14.864 meter persegi dirancang untuk memadukan area luar dan dalam yang dipisahkan oleh lapisan kaca.
2. Port House di Antwerpen, Belgia
Foto: Hufton + Crow
Port House merupakan markas besar bagi otoritas Pelabuhan di Antwerp. Bangunan empat lantai yang terbuat dari kaca dan baja ini seolah mengapung bila dilihat dari atas.
Port House dibangun di atas stasiun pemadam kebakaran yang sudah tua. Untuk mempertahankan bangunan tersebut, Hadid menambahkan kolom baja dan dua pilar beton dengan tangga dan lift ke halaman tengah bangunan.
3. King Abdullah Potreleum Studies and Research Center di Riyadh, Arab Saudi
Foto: Hufton + Crow
ZHA merancang lima gedung kampus untuk KAPSARCH. Bangunan tersebut mencakup pusat pengetahuan energi, pusat konferensi lengkap dengan auditorium 300 kursi dan ruang pameran.
Tak hanya itu, bangunan tersebut dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti perpustakaan penelitian, hingga ruangan beribadah.
Bangunan ini selesai dibangun pada 2017 dan merupakan proyek pertama Zaha Hadid yang diberikan sertifikasi LEED Platinum.
4. Nanjing International Youth Cultural Centre di Nanjing, Tiongkok
Foto: Hufton + Crow
Bangunan yang terdiri dari dua menara tersebut terdiri dari lima lantai yang mencakup pusat konferensi dengan kapasitas 2.200 kursi dan ruang konser 500 kursi.
Bangunan ini dibuka pertama kali pada 2014 sebagai markas dan perumahan untuk Youth Olympic Games. Proyek ini selesai dibangun hanya 34 bulan berkat penggunaan konstruksi top-down/botton-up yang mengurangi waktu setahun.
5. Morpheus at City of Dreams di Cotai, Makau
Foto: Hufton + Crow
Hotel 40 lantai yang selesai dikerjakan pada 2018 tersebut memiliki rangka luar baja yang membungkus fasad atau disebut exoskeleton.
Tiga rongga dibuat khusus menjadi sebuah ruang agar cahaya matahari masuk ke dalam gedung dan menciptakan ruang publik. Tak luput, sebuah kolam renang bertengger di lantai 40 dengan pemandangan memukau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
