Surabaya: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menyayangkan debat publik perdana
Pilkada Bojonegoro 2024 tak berjalan lancar. Pasalnya, KPU Bojonegoro diduga melanggar aturan, karena debat digelar hanya diikuti calon wakil bupati tanpa berpasangan dengan calon bupati.
Hal ini tak sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024. Dikutip dari Keputusan KPU itu, debat publik atau debat terbuka antar pasangan calon Pilkada 2024 diikuti oleh calon gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan wakil bupati, serta calon walikota dan wakil walikota. Artinya, debat publik harus diikuti pasangan calon (paslon).
"Memang sesuai Peraturan KPU (
PKPU) debat publik di Pilkada serentak 2024 harus digelar berpasangan, yakni antar pasangan calon (paslon). Jadi, ketentuannya antar pasangan calon," kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Selasa, 22 Oktober 2024.
Umam menjelaskan jika KPU Bojonegoro ingin mempertemukan antara cabup atau antar cawabup, bisa dilakukan di tiap segmen atau sesi. Cara ini telah diterapkan KPU Jatim saat menggelar debat publik paslon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim 2024.
"Jadi, sebenarnya bisa diatur dalam masing-masing segmen dalam setiap debat tanpa harus memisahkan calon," katanya.
Umam berharap hal itu tak terulang kembali saat debat publik di KPU kabupaten/kota. Terkait kejadian di Bojonegoro, Umam mengaku berkoordinasi dengan KPU Bojonegoro untuk mengevaluasi kejadian itu.
"Tentu kami sudah komunikasi hingga evaluasi (KPU Bojonegoro)," tandasnya.
Seperti diketahui, debat publik perdana kepala daerah Bojonegoro viral di media sosial, setelah debat mendadak dihentikan. Ini lantaran salah satu pasangan calon menolak digelar hanya untuk Calon Wakil Bupati (Cawabup) saja.
Dalam video yang beredar Cawabup nomor urut 1, Farida Hidayati, diminta moderator untuk penyampaian visi misi pada segmen pertama debat. Kesempatan ini justru digunakan oleh Farida untuk meminta Cabupnya Teguh Haryono yang menyampaikannya.
"Karena sesuai dengan peraturan yang ada, untuk itu saya ingin mengundang pasangan saya Bapak Teguh Haryono untuk maju mendampingi saya," ujar Farida.
Teguh langsung naik ke panggung debat, dan memegang mic untuk menyampaikan visi - misinya. Moderator pun coba menghentikannya, lantaran ini debat untuk cawabup, bukan antar cabup.
Situasi debat tak kondusif, pendukung nomor urut 1 terus bersorak, teriak tak terima karena KPU menghentikan stateman jagoannya. Suasana di ruang debat kian memanas, hingga akhirnya KPU Bojonegoro langsung menghentikan debat tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WHS))