Semarang: Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah
Hendrar Prihadi (Hendi) mengungkapkan bahwa sebagian besar aktivitas galian C di Jawa Tengah, yakni antara 70 hingga 80 persen, dilakukan tanpa izin yang sah. Hal ini disampaikannya dalam
debat kedua
Pilgub Jawa Tengah yang disiarkan langsung di Channel YouTube Metro TV pada Minggu 10 November 2024.
Menurut Hendi, data dari Bappeda Jawa Tengah mencatatkan bahwa kerugian yang disebabkan oleh perubahan iklim di wilayah ini mencapai hampir Rp 14,9 triliun dalam kurun waktu empat tahun, antara 2020 hingga 2024. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah pertanian, yang sering mengalami kerusakan akibat bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor.
"Menurut catatan Bareskrim yang ada di Mabes Polri ternyata galian C di Jawa Tengah itu 70-80 persen, itu enggak ada izinnya kenapa yang kemudian hari ini saya ketemu dengan Gus Yasin hampir 5 tahun. Kenapa itu tidak juga dilakukan upaya-upaya yang menertibkan hal itu, karena ini berhubungan erat dengan yang namanya ekonomi hijau," ujar Hendi dalam
debat.
Hendi menekankan pentingnya penataan lahan dan penegakan aturan tata ruang untuk mendukung ekonomi hijau, yang merupakan konsep pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ia juga mengkritik lambannya upaya penertiban sektor galian C, yang menurutnya telah lama menjadi masalah di daerah tersebut, meskipun sudah hampir lima tahun dibicarakan dengan berbagai pihak, termasuk dengan Gubernur Jawa Tengah, Gus Yasin.
"Pandangan saya hari ini adalah bagaimana kemudian kita bisa melakukan penegakan perda tata ruang, supaya apa yang menjadi bagian daripada pengembangan ekonomi hijau ini bisa berjalan dengan baik," ujar Hendi.
Masalah galian C tanpa izin yang marak di Jawa Tengah semakin memperburuk dampak perubahan iklim yang sudah dirasakan oleh banyak masyarakat, terutama petani. Dengan penegakan tata ruang yang lebih ketat dan pengaturan yang lebih baik terhadap sektor tambang, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung ketahanan pangan bagi masyarakat Jawa Tengah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))