Makassar: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan menggelar gerakan serentak pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) pada Sabtu, 20 Januari 2018. Gerakan ini menyasar 6,8 juta masyarakat di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.
Komisioner KPU Sulsel Mardiana Rusli menyebutkan, gerakan coklit melibatkan seluruh unsur penyelenggara pemilu. Mulai dari komisioner dari tingkat pusat hingga kabupaten, panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP).
Coklit tidak menyasar seluruh daftar pemilih, melainkan sampel yang merata. Sasaran utamanya tokoh publik, pejabat pemerintah, pasangan calon kepala daerah, dan tokoh inspiratif.
“Dari 6,8 juta masyarakat daftar pemilih, kita target 1,5 juta orang yang masuk coklit. Kita melibatkan total empat ribu petugas, dengan harapan mendorong kesadaran masyarakat tentang pelaksanaan pilkada,” ujar Ana di kantornya di Makassar, Kamis, 18 Januari 2018.
Ketua KPU Sulsel Iqbal Latief menyebut coklit menjadu gerakan nasional untuk menyusun daftar pemilih yang akurat pada pelaksanaan Pilkada 2018. Data ini juga akan jadi dasar daftar pemilih sementara Pileg dan Pilpres 2019.
“Pada proses coklit, kita memeriksa keberadaan calon pemilih sekaligus memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tahapan pilkada sudah berlangsung,” kata Iqbal.
Iqbal mengimbau masyarakat ikut aktif dalam gerakan coklit. Caranya mudah, cukup dengan menerima petugas yang datang ke rumah-rumah. Pihak bakal calon kepala daerah juga diharapkan ambil bagian dalam sosialisasi.
Pada Pilkada serentak 2018, pemilihan gubernur Sulsel akan digelar bersamaan dengan pemilihan bupati/wali kota di 12 kabupaten/kota. Masing-masing Kabupaten Bone, Jeneponto, Bantaeng, Luwu, Sidrap, Sinjai, Enrekang, Pinrang dan Wajo. Serta kota Makassar, Parepare, dan Palopo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))