Jakarta: Presiden Joko Widodo mengingatkan aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri netral dalam
Pilkada Serentak 2020. Netralitas penting demi menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.
"Kita ingin dalam posisi yang sulit seperti ini demokrasi kita semakin dewasa, demokrasi kita semakin matang. Oleh sebab itu, saya minta kepada aparat birokrasi, TNI, dan Polri terus bersikap netral," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 8 September 2020.
Jokowi menegaskan
ASN, TNI, dan Polri dilarang memihak salah satu pasangan calon. Mereka juga dilarang memberikan simbol-simbol dukungan.
"Saya ingatkan agar tidak menggunakan bahasa-bahasa, narasi, simbol yang membahayakan persatuan dan kesatuan masyarakat," tegas Jokowi.
Baca: Langgar Aturan Pilkada, 51 Kepala Daerah 'Disemprot' Mendagri
Jokowi juga menginstruksikan penyelenggara pemilu bekerja keras menghasilkan pilkada yang berkualitas, netral, profesional, dan transparan. Penyelenggara pemilu berperan besar dalam menjaga kualitas demokrasi.
"Penyelanggara pilkada juga yang bertugas menjaga stabilitas politik di daerah dan penerimaan masyarakat terhadap hasil pilkada yang kita lakukan," ujar dia.
Jokowi berharap tokoh agama, masyarakat, adat, aktivitis, dan akademisi di daerah ikut mendukung penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Pesta demokrasi di daerah digelar pada Rabu, 9 Desember 2020.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))