Jakarta: Bahasa daerah atau Bahasa Ibu di wilayah Papua berangsur-angsur mulai ‘menghilang’ seiring perkembangan zaman. Hal ini dinilai mengkhawatirkan karena Bahasa Ibu merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia yang majemuk.
Joppye Wayangkau dari pasangan calon nomor urut 4 menyadari betul masalah ini, dan memasukkan isu budaya ke dalam 10 misi utamanya jika terpilih menjadi gubernur Papua Barat Daya.
“Kami sudah siapkan di program kami, yaitu memberikan kepastian hukum bagi hutan adat dan masyarakat adat,” tegas Joppye dalam menjawab pertanyaan dari paslon nomor urut 3 di acara
debat perdana Pilkada Papua Barat Daya di Metro TV, Rabu, 16 Oktober 2024.
“Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama soal adat, untuk membuat aturan tentang hukum-hukum adat yang berlaku dengan melibatkan pakar hukum,” sambungnya.
Dengan adanya regulasi hukum adat, lanjut Joppye, akan ada ketetapan hukum yang mendasari tindakan otoritas Papua Barat Daya dalam memelihara budaya, termasuk pelestarian Bahasa ibu.
“Jika tidak landasan hukum, maka suku-suku di seluruh provinsi Papua Barat Daya akan berjalan sendiri-sendiri. Kita harus bisa mempertahankan adat istiadat kita,” ungkap Joppye.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WIL))