Jakarta: Calon Gubernur DKI
Pramono Anung berjanji akan mempermudah tata cara pengurusan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Lanjut Usia (Lansia). Jika terpilih sebagai gubernur pada Pilkada DKI Jakarta, dia berjanji masyarakat akan mudah mengurus dua kartu itu.
"KJP tidak akan kami hapus, justru akan kami perbanyak dan permudah pengurusannya," kata Pramono Anung melalui keterangan tertulis yang diterima Selasa, 22 Oktober 2024.
Pramono mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Jalal di Kawasan Warakas, Jakarta Utara. Dalam kunjungannya, Mas Pram, sapaan Pramono, bertemu KH Wahyu Misbach MA yang merupakan pimpinan di pondok pesanten tersebut.
Dalam kesempatan itu, Pramono menyatakan tidak ingin menjanjkan hal yang muluk-muluk. Dia berjanji ingin menyelesaikan persoalan-persoalan yang langsung dialami masyarakat.
"Karena ini berkaitan dengan peringatan Hari Santri, saya akan mengupayakan untuk menerbitkan perda atau pergub mengenai hal ini sehingga dengan demikian sekolah gratis untuk negeri dan swasta, termasuk pesantren bisa diwujudkan,” kata Pram.
Calon gubernur nomor urut tiga ini juga menyatakan akan lebih fokus menyelesaikan persoalan-persoalan yang paling dibutuhkan masyarakat bawah.
“Saya sama sekali tidak akan membangun jalan Sudirman karena itu sudah terlalu bagus. Yang harus diperhatikan Gubernur Jakarta adalah memperhatikan jurang antara orang kaya dan orang miskin di Jakarta.”
Wahyu berharap Pram bisa menjadikan KJP bisa juga digunakan untuk para santri di pondok pesantren yang diasuh.
Akan libatkan AI
Selain itu, Pramono juga berjanji akan melibatkan ahli akal imitasi atau
artificial intelligence (AI) dan robotik dalam membenahi administrasi Jakarta. Hal ini disampaikan saat Pramono menghadiri pameran AI dan robotik.
“Kalau ini jadi amanah saya, saya akan undang orang-orang yang mau memikir ini untuk memperbaiki keadministrasian yang ada di Jakarta,” kata Pramono di Mall Pluit Village, Jakarta Utara, Selasa, 22 Oktober 2024.
Pramono menjelaskan teknologi dapat mempermudah deteksi pendataan di masyarakat. Dengan begitu, data mengenai admistrasi warga, termasuk data KJP, KJS, Kartu Lansia serta data lainnya dapat dikelola secara baik dan profesional.
"Maka bisa kita deteksi datanya dengan teknologi yang mereka miliki. Bahkan lebih banyak yang bisa dilakukan. Maka saya apresiasi, menurut saya ini luar biasa," kata Pramono.
Hal ini sejalan dengan fokus Pramono yang sering di sampaikan dirinya saat kampanye yakni pembenahan pendataan bantuan sosial bagi masyarakat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))