Demak: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mendapat hibah dari anggaran pendapatan belanja daearh (APBD) Kabupaten Demak sebesar Rp29 miliar. Dana itu sudah cair 100 persen.

Ketua KPU Kabupaten Demak, Bambang Setya Budi, mengatakan hingga saat ini anggaran penyelenggaraan pilkada sudah terserap lebih dari 20 persen atau sekitar Rp6 miliar lebih. Anggaran digunakan untuk sosialiasi peluncuran pilkada, penyuluhan. 

“Sampai pada tahapan pencalonan saat ini, laporan terakhir yang sudah saya terima dari bendahara sudah 20 persen,” ujar Ketua KPU Kabupaten Demak, Bambang Setya Budi, Kamis, 17 September 2020.

Selain kegitan penyuluhan dan sosialisasi, anggaran juga digunakan untuk pembentukan panitia penyelenggara, penyusunan DPS (daftar pemilih sementara), coklit (pencocokan dan penelitian), pencalonan.

"Rinciannya saya tidak hafal,” kata Bambang.

Selain mendapat hibah dari APBD kabupaten, anggaran penyelenggaraan Pilkada juga didapat dari anggaran pendapatan belanja nasional (APBN). Anggaran yang bersumber dari APBN digunakan untuk menambah kekurangan anggaran yang sudah disipakan dari APBD. Itu seperti untuk rapid tes covid-19.

“Kami maksimalkan dulu yang dari daerah.Yang dari APBN sudah terpakai berapa belum bisa kami sampaikan karena saat ini masih direview BPKP (Badan Keuangan dan Pengawasan Pembangunan),” kata Bambang.

Biaya penyelenggaran Pilkada Demak 2020 membengkak lebih kurang Rp17 miliar. Hal itu karena ada penambahan tempat pemungutan suara serta penambahan belanja alat pelingdung diri (apd) bagi penyelenggara.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((ALB))