Makassar: Sebanyak 3.200 personel keamanan berjaga di kawasan sekitar Hotel MaxOne jalan Taman Makam Pahlawan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 5 Juli. Mereka dikerahkan untuk mengawal rapat pleno terbuka KPU Kota Makassar rekapitulasi suara.
KPU mengagendakan rekapitulasi suara dan penetapan pemenang Pemilihan Wali Kota Makassar, sekaligus penghitungan suara Pemilihan Gubernur Sulsel di tingkat kabupaten/kota.
Kepala Polrestabes Makassar Kombes Irwan Anwar mengatakan, personel keamanan terdiri dari 2.400 anggota Polri dan 800 personel TNI. Sebagian besar ditempatkan di lokasi rapat pleno terbuka dan pengamanan berlapis di sekitarnya.
Selain itu, personel keamanan juga ditempatkan di Kantor KPU, Panwaslu dan Bawaslu, dan kantor-kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Pengamanan untuk mengantisipasi potensi kerawanan, termasuk antisipasi benturan simpatisan pasca putusan nanti. Karena sebelumnya sudah ada frame siapa yang menang melalui hasil hitung cepat," kata Kombes Anwar.
Rapat pleno terbuka KPU Makassar dimulai sejak pukul 11.40 Wita. Rapat dibuka Ketua KPU Makassar Syarif Amir.
Agenda rapat dimulai dengan penghitungan suara Pilgub Sulsel pada 15 kecamatan se-Makassar. Setelah itu dilanjut dengan rekapitulasi akhir Pemilihan Wali Kota Makassar.
Sebelumnya pada tingkat kecamatan, Pemilihan Wali Kota dimenangkan kotak kosong. Dari 15 kecamatan, pasangan calon tunggal Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewim hanya mengumpulkan 264.421 suara. Sedangkan masyarakat yang memilih kotak kosong sebanyak 300.629 suara.
Hasil itu tidak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat pada hari pemungutan suara, 27 Juni. Lembaga survei Celebes Research Center (CRC) yang mengambil sampel 200 TPS, menyebut perolehan suara kotak kosong menang sebesar 53,47 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))