Jakarta: Partisipasi masyarakat dalam
Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) 2020 dianggap tidak sesuai ekspektasi. Salah satunya partisipasi pemilih di Jawa Timur hanya 50-60 persen, sedangkan target Komisi Pemilihan Umum (KPU) 70 persen.
"Kalau rendah, (petanda) publik sebenarnya sadar akan
covid-19 (virus korona) ini," kata peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan, dalam diskusi di Jakarta, Sabtu, 12 Desember 2020.
Menurut dia, masyarakat menyadari keselamatan ialah nomor satu. Kenyataan ini perlu ditangkap pembuat keputusan terkait penyelenggaraan pemilu, bila pilkada baiknya ditunda.
Baca:
Logistik Pemungutan Suara Ulang Dipastikan Aman
"Terkait jalannya rangkaian pilkada selanjutnya, terutama saat pandemi, tak bisa dilanjutkan," ungkap dia.
KPU menargetkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 mencapai 77,5 persen. Namun, angka ini dinilai sulit terwujud.
"Memang dari pengalaman pilkada sebelumnya rata-rata partisipasi pilkada itu sekitar 60 persen," ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Peludem) Khoirunnisa Nur Agustyati, Rabu, 9 Desember 2020.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))