Jakarta: Lonjakan pemilih dari kalangan disabilitas disebut muncul dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Karimun 2020. Hal itu disampaikan Mohammad Ginastra dalam sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilbup Karimun 2020 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Paling siginifikan penambahan di Kecamatan Kundur," ujar Ginastra dalam persidangan PHPU, Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021.

Saksi yang dihadirkan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Iskandarsyah dan Anwar itu menjelaskan jumlah pemilih disabilitas meningkat dari 20 menjadi 66 orang di Kecamatan Kundur. Peningkatan jumlah pemilih disabilitas juga terjadi di Kecamatan Kundur Barat dari tujuh menjadi sembilan orang.

Kemudian, peningkatan jumlah pemilih disabilitas dari tiga menjadi 14 orang di Kecamatan Buru, dan dari enam menjadi 18 orang di Kecamatan Durai. Sedangkan, jumlah pemilih di Kecamatan Kundur Utara berkurang dari delapan menjadi satu orang.

Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 07 Desa Sungai Sebesi, Kecamatan Kundur, M Sapri, menjelaskan perihal dugaan lonjakan jumlah pemilih disabilitas. Sapri mengatakan jumlah pemilih disabilitas yang tercatat di TPS 07 hanya tujuh orang.

Saksi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun itu menjelaskan para disabilitas tersebut tidak bisa datang langsung ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos. Sehingga, anggota KPPS mendatangi rumah-rumah mereka untuk menyalurkan hak suaranya. Jarak terjauh pemilih disabilitas ke TPS, yakni 200 meter.

"Orang yang kami datangi sebanyak tujuh orang dimasukkan ke dalam kolom disabilitas, karena tidak bisa hadir ke TPS," ujar Sapri.

Baca: Sengketa Pilkada Nias Selatan, Saksi Singgung Pembagian Ternak Babi

Perkara PHPU Kabupaten Karimun diajukan paslon nomor urut 2 Iskandarsyah dan Anwar. Perkara ini tercatat pada nomor 68/PHP.BUP-XIX/2021.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((AZF))