Surabaya: Kedua psangan calon kepala daerah Jawa Timur punya strategi tersendiri soal kebijakan tata ruang dalam lima tahun ke depan. Sebab, pengelolaan tata ruang merupakan salah satu prioritas kebijakan strategis.
Calon Gubernur Jatim nomor 2, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebut pemerataan pembangunan sebagai prioritas kebijakannya. Selain membangun pusat perekonomian baru di ibu kota provinsi, Gus Ipul juga ingin membangun agropolitan di sejumlah kabupaten.
"Agropolitan bisa tumbuh di jalur selatan, di Madura, di kepulauan-kepulauan yang didukung oleh pariwisata. Karena pariwisata selama ini telah memberikan kontribusi luar biasa sebagai penggerak ekonomi di Jatim," kata Gus Ipul.
Cawagub Jatim nomor 2, Puti Guntur Soekarno menambahkan, prioritas pembangunan akan dipusatkan pada daerah di jalur selatan untuk pemerataan pembangunan. Program ini diberi nama Tebar Jala.
"Yang dibangun tak hanya pariwisata, tetapi juga membangun pusat industri pengolahan. Tak hanya agropolitan di Madura, nanti akan ada segitiga emas baru yaitu di Bojonegoro, Jombang dan Lamongan," katanya.
Semenetara Cawagub nomor 1 Emil Elestianto Dardak akan mengedepankan pentingnya Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kondisi pegunungan dalam mengatur batas wilayah.
"Yang penting dalam tata ruang justru adalah melepas batas-batas administratif dan mengubahnya dengan mengedepankan DAS dan kondisi pegunungan. Untuk itu penyelarasan ini kami kategorikan dalam lingkar-lingkar seperti Lingkar Wilis, Lingkar Arjuno, Bromo-Semeru, Argopuro," kata Emil.
Calon Gubernur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa menambahkan. koordinasi yang baik antara pemilik area administratif juga penting untuk menegakkan tata ruang wilayah karena situasi semacam ini rentan memunculkan 'conflict of interest'.
"Dua-pertiga kabupaten di Jatim berpotensi longsor. Untuk itu kebijakan tata ruangnya jangan melampaui daya dukung alam dan daya dukung lingkungan," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))