Semarang: Bawaslu Provinsi Jawa Tengah mengaajak anak muda berperan aktif memerangi politik uang. Mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP), serta
non-governmental organization atau organisa nirlaba non-pemerintah (NGO) harus terjun untuk menyukseskan pemilihan kepala daerah.
Pencegahan money politik perlu dilakukan dalam jangka pendek dan panjang. Bertemu dengan kalangan anak muda sebagai langkah pencegahan politik uang jangka panjang.
"Kita ingin bangun pemahaman masyarakat politik uang adalah kejahatan luar biasa. Mestinya tidak masuk ke undang-undang pilkada, tapi tindak pidana korupsi," kata Ketua Bawaslu Jateng, Fajar Saka usai acara
Sosialisasi Pengawasan dengan Stakeholder dan Masyarakat Gerakan Tolak Politik Uang di Semarang, Senin, 19 Maret 2018.
Dia berharap semua masyarakat, terutama anak muda, berpartisipasi mencegah adanya pelanggaran kampanye dan politik uang. Misalnya dengan memberikan informasi temuan pelanggaran melalui laman situs dan akun media sosial Bawaslu.
Saat ini dia mengakui belum ada pelanggaran politik uang dalam kampanye yang dilaporkan masyarakat. Kebanyakan laporan baru sekedar alat peraga kampanye ilegal yang masih banyak terpasang.
Sementara itu peserta sosialisasi, Ketua BEM UIN Walisongo Semarang Fahmi Sarifudin menyambut positif gerakan anti politik uang yang disosialisasikan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.
"Menjadi sadar, akan bahayanya politik uang, bisa merugikan semua pihak. Kami ingin mengkampanyekan itu kepada masyarakat," kata fahmi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))