Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) membuka kegiatan patroli pengawasan di masa tenang Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2020 pada 6-8 Desember 2020. Bawaslu akan menindak semua pelanggaran yang terjadi selama masa tenang.
Kepala Biro Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu (TP3) Bawaslu, La Bayoni mengatakan pelanggaran kerap meningkat selama masa tenang. Jenis pelanggaran yang biasa terjadi, antara lain politik uang,
hoaks, dan kampanye hitam.
"Sehingga, Bawaslu memandang perlu untuk melakukan launching patroli pengawasan Pilkada Serentak 2020," kata La Bayoni dalam konferensi pers secara daring, Sabtu, 5 Desember 2020.
Pembukaan kegiatan patroli tersebut guna menggelorakan semangat pengawasan dan membangkitkan semangat jajaran pengawas pemilihan di seluruh Indonesia. Patroli pengawasan digelar untuk menyukseskan Pilkada 2020.
"Tujuan lainnya sebagai publikasi kepada pasangan calon, tim sukses, relawan, dan masyarakat luas terkait eksistensi jajaran pengawas pemilu dalam mengawasi dan melakukan penindakan terhadap pelanggaran yang terjadi," ujar La Bayoni.
Anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, meminta jajaran pengawas pemilu di daerah berani menindak tegas pelanggar pilkada. Pengawas juga diminta cermat menyusun hasil pengawasan selama masa tenang.
"Jangan pernah takut dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Jangan pernah ragu karena ini adalah tugas kita bersama," ucap Fritz.
Baca: Pilkada di Tengah Pandemi, Politik Uang Rawan Lewat Bansos
Sementara itu, anggota Bawaslu, Ratna Dewi Pettalolo mengatakan kegiatan patroli pengawasan dapat menutup celah dan kesempatan bagi siapa saja yang berniat mencederai proses demokrasi. Bawaslu hadir melakukan gerakan besar-besaran demi memastikan pilkada yang sehat, aman, dan berkualitas.
"Inilah waktu yang sangat tepat untuk kita sampaikan kepada publik, jajaran pengawas pemilihan berada di lapangan 1x24 jam. Kita akan melakukan patroli pengawasan di setiap sudut-sudut yang kemungkinan dilakukan aktivitas pelanggaran," ujar dia.
Anggota Bawaslu, Rahmad Bagja, mengatakan para pengawas pemilihan berada di titik pengujian untuk melakukan tugas dan fungsinya sebaik mungkin. Untuk itu, dia meminta para pengawas pemilihan mengerahkan segala kemampuan untuk memastikan penyelenggaran pemilu dapat berjalan baik.
"Insyaallah dengan niat yang luhur, niat yang baik, demokrasi Indonesia yang tengah diuji di masa pandemi covid-19 dapat kita lewati dengan sehat, dan teman-teman dapat melakukan tugas dan fungsi berjalan baik sesuai dengan petunjuk teknis," kata Rahmad.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))