Surabaya: DPD Partai Golkar Jawa Timur menyerahkan surat rekomendasi kepada bakal calon kepala daerah (
bacakada) dan bakal calon wakil kepala daerah (bacawakada) di 13 daerah di wilayahnya. Dari 13 itu, empat di antaranya mendapat rekomendasi berupa surat tugas atau perintah, lantaran belum ada pasangan bacawakada.
"Kalau sudah ada pasangannya itu sudah 99 persen hampir pasti menjadi paslon, karena 1 persenya itu nanti kalau sudah ada form resmi yang ditujukan ke KPU," kata Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Sarmuji, Kamis malam, 25 Juli 2024.
Adapun 9 pasangan bacakada yang mendapat surat rekomendasi dari Golkat itu, antara lain Ponorogo yang diberikan kepada pasangan Sugiri Sancoko dan Lisdyarita. Kemudian Lamongan diberikan kepada Yuhronur Effendi dan Dirham Akbar Aksara.
Selanjutnya Kabupaten Mojokerto yang diberikan kepada Ikfina Fahmawati dan Sa’dulla Syarofi. Kota Pasuruan diberikan kepada Adi Wibowo dan Mokhamad Nawawi, Situbondo diberikan kepada Karna Suwandi dan Khoirani, Kab Madiun diberikan kepada Hari Wuryanto dan Purnomo Hadi.
Berikutnya, Kab Bojonegoro diberikan kepada Setyo Wahono dan Hj Nurul Azizah, Kab Probolinggo diberikan kepada Mohammad Haris dan Lora Fahmi AHZ, Kab Sampang diberikan kepada Muhammad bin Muafi dan Abdullah Hidayat
Sementara empat bacakada baru menerima Surat, yakni Hanindito Himawan Pramana sebagai Bacabup Kediri. Muhammad Fawait sebagai Bacabup Jember, Vina Prameswari sebagai Bacawali Kota Kediri, dan Firhando Gumelar sebagai Bacawali Kota Batu.
Sebelum memberikan SK maupun Surat Tugas, para Bacakada dan Bacawakada diminta menandatangani pakta integritas, yang poin utamanya adalah paslon yang diusung Partai Golkar mau berjuang untuk mensejahterahkan dan memajukan masyarakat.
"Saya ingin mengingatkan bahwa politik itu bukan untuk menang-menangan, karena kekuatan atau kekuasaan. Yang diraih itu untuk kepentingan menolong masyarakat, sebagaimana disebutkan dalam Alquran. "Sulthonan Nasir," jelasnya.
Yang menarik, lanjut Sarmuji, Partai Golkar dalam Pilkada serentak 2024 ini memberikan kesempatan besar kepada generasi muda, untuk tampil menjadi calon pemimpin daerah. Ini bagi mereka yang diyakini memiliki kapasitas, kapabilitas, serta integritas. Sehingga mereka yang layak dicalonkan bukan semata-mata karena pertimbangan faktor usia.
"Kami juga mendoakan amanah yang diemban disertai dengan maunah (pertolongan), supaya tidak meninggikan tempat untuk kita jatuh," ujarnya.
Sarmuji menegaskan bahwa Partai Golkar sengaja tidak membuka pendaftaran pada tahun ini. Sebaliknya, Partai Golkar justru turun ke lapangan mencari informasi, siapa tokoh yang dikehendaki masyarakat untuk menjadi calon pemimpin daerah mereka.
“Kami mencari profiling tokoh tokoh yang dikehendaki masyarakat. Makanya Partai Golkar ingin mencalonkan mereka tanpa mahar," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))