Jakarta:
Calon gubernur (cagub) Jakarta 2024
Pramono Anung menegaskan jika terpilih tidak akan menggunakan kekuasaan untuk menekan rakyat kecil. Hal ini disampaikan Pramono saat bertemu dengan sejumlah warga Kampung Bayam.
"(Saya tidak) menggunakan kekuasaan untuk melakukan penekanan kepada yang lemah," ujar Pram di Hunian Sementara (Huntara) Kampung Bayam, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis, 26 September 2024.
Pram bersama wakilnya Rano Karno atau Doel telah berkomitmen akan menyelesaikan semua persoalan warga Kampung Bayam. Khususnya ihwal kepastian menempati rumah susun (rusun) Kampung Susun Bayam (KSB).
"Kalau saya diberikan amanah untuk itu tentu yang saya lakukan pertama adalah mengundang Jakpro, mengundang walikota, mengundang warga, untuk duduk bersama mencari titik temu penyelesaian ini," jelasnya.
Pram juga telah menandatangani pakta integritas. Salah satu hal yang termuat ialah upaya bersama antar warga dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyelesaikan persoalan bersama.
"Ini sebagai bukti bahwa kami, saya dan Bang Doel, betul-betul berkomitmen menyelesaikan permasalahan Kampung Bayam," tandasnya.
Warga Kampung Bayam digusur karena pembangunan JIS. Kemudian, era Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI, Kampung Bayam dijanjikan untuk menempati Kampung Susun Bayam.
Namun, saat Kampung Susun Bayam sudah siap ditempati, warga Kampung Bayam tak diperkenankan menempati hunian berbentuk rumah susun tersebut. Hal ini terjadi saat Heru Budi Hartono menjabat Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta.
Sebagian warga memilih untuk direlokasi ke Rusun Nagrak setelah dibujuk Pemprov Jakarta. Sementara itu, sebagain warga memilih untuk menempati Kampung Susun Bayam.
Akan tetapi, Pemprov DKI pada awal 2024 menggusur warga yang menempati Kampung Susun Bayam. Mereka dipindahkan ke hunian yang terletak di Jakarta Utara.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))