Jakarta: Oknum perusak
pemilihan umum (Pemilu) disebut masih menjamur. Pesta demokrasi belum sepenuhnya bersih dalam tiga periode pemilu.
“Sayangnya tiga periode pemilu masih ada oknum penyelenggara, peserta, dan masyarakat yang mencederai proses dan hasil pemilu,” kata Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (
DKPP), Muhammad, dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020.
Muhammad mencontohkan kejadian saat kampanye pemilihan legislatif pada Pemilu 2014. Seorang calon legislatif (caleg) berniat curang.
“Bolehlah calon lain menang di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Tapi nanti kita lihat siapa yang nanti dilantik,” ujar Muhammad menirukan pernyataan caleg tersebut.
Pernyataan tersebut menunjukkan pemilu belum benar-benar demokratis. Niat dan tindakan curang mencederai proses dan hasil Pemilu.
Muhammad menyebut keberadaan DKPP, Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu), serta partisipasi masyarakat sipil merupakan keniscayaan. Sebab pengawasan pesta demokrasi harus terus dilakukan.
“Ini untuk memperkuat harga diri pemilu kita,” tegas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))